Kerja Sama Infrastruktur RI-Belanda Diperpanjang, Ini Proyeknya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Infrastruktur Belanda Cornelia.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Usai mengadakan pertemuan dengan Menteri Infrastruktur dan Sumber Daya Air Belanda, Cornelia van Nieuwenhuizen-Wijbenga, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memastikan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk memperpanjang sejumlah kerja sama di bidang infrastruktur.

Ridwan Kamil Ekspor Kopi ke Belanda Senilai Rp4 Miliar

"Diharapkan adanya kelanjutan kerja sama di bidang sumber daya air dan pengembangan sumber daya manusia antara Indonesia-Belanda," kata Basuki di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 10 Maret 2020.

Terkait proyek apa saja yang kerjasamanya akan diperpanjang, Basuki menjabarkan bahwa salah satunya adalah proyek pengendalian banjir rob di Semarang, Jawa Tengah.

Siap-siap Tarif Tol Dalam Kota Resmi Naik Besok, Ini Rinciannya

Kemudian, ada juga proyek peningkatan kualitas air di wilayah Solo, yang tahapan feasibilty studies-nya pun akan kembali diteruskan dari yang sebelumnya.

Selain itu, lanjut Basuki, ada juga proyek National Capital Integrated Coastal Development atau NCICD, yang merupakan proyek pembangunan tanggul raksasa di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara.

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

"Karena MoU-nya selesai pada tanggal 8 Maret ini, tadi kami menandatangani letter of intent-nya. Sedang disusun MoU yang meneruskan itu. Nanti mudah-mudahan akan ditandatangani bulan Oktober MoU-nya untuk meneruskan proyek-proyek yang sedang dikerjakan sekarang," ujar Basuki.

Mengenai peran pihak pemerintah Belanda di proyek NCICD itu sendiri, Basuki menjelaskan bahwa nantinya mereka akan mengurusi soal penyusunan tata kelola pembiayaan proyek tersebut.

Sebab, Basuki menegaskan bahwa selain berfokus pada upaya pengendalian banjir, pembangunan NCICD ini juga diharap mampu mengakomodir kepentingan menjaga keseimbangan lingkungan.

"Yakni bagaimana kita menghentikan pengambilan air tanah dengan membangun karian dan sebagainya. Untuk itu dibangun lah tanggul utara yang emergency, itu dulu karena ada rob," kata Basuki.

"Kalau itu sudah, karian supply, kita bisa hentikan air tanahnya. Kalau itu belum bisa turun atau setop, baru kemudian dibangun yang tanggul di luar. Tapi kalau sudah setop, kita enggak perlu bangun luar," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya