BI: Masyarakat yang Paham Ekonomi Syariah Masih Minim

Bank Indonesia
Sumber :
  • vivanews/Andry

VIVA – Tingkat literasi mengenai ekonomi syariah (eksyar) di Indonesia dan tingkat inklusi masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, khususnya keuangan sosial syariah seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf terbilang masih minim. Itu tergambarkan dari Indeks Literasi Ekonomi Syariah yang diluncurkan Bank Indonesia untuk 2019.

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal

Direktur Eksekutif Departemen Komunimasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko mengatakan, Indeks Literasi Eksyar nasional pada 2019 mencapai 16,3 persen dari skala 100 persen. Sehingga, mencerminkan adanya ruang bagi upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang eksyar di tanah air.

"Oleh karena itu, Indeks Literasi Eksyar diharapkan dapat menjadi acuan dalam merumuskan strategi yang tepat guna mengembangkan eksyar di Indonesia," ungkap Onny dikutip daru keterangan tertulis, Selasa, 31 Maret 2020.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Indeks Literasi Eksyar, dijelaskan Onny, diperoleh melalui pelaksanaan survei secara nasional pada 2019 di 13 provinsi yang dianggap mewakili lebih dari 80 persen populasi umat muslim di Indonesia dan melibatkan 3.312 responden. Survei mencakup aspek pengetahuan prinsip dasar ekonomi syariah, keuangan sosial syariah dan produk atau jasa halal.

"Indeks Literasi Eksyar merupakan salah satu indikator yang menjadi cerminan tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap eksyar dan tingkat inklusi masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, khususnya keuangan sosial syariah," kata dia.

Memahami Pentingnya Literasi Keuangan: Kunci untuk Keberhasilan Finansial

Upaya mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, menurut Onny, perlu dibangun secara komprehensif, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Dari sisi penawaran, keberadaan pelaku eksyar dan lembaga keuangan komersial syariah seperti perbankan, pasar modal, dan takaful terus dikembangkan bersama otoritas terkait.

Sedangkan, dari sisi Islamic Social Fund (ISF), BI dan stakeholders terkait juga telah melakukan berbagai pengembangan di sektor wakaf dan zakat, diantaranya inisiatif Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) dan berbagai terobosan lainnya dalam implementasi Waqf & Zakat Core Principles untuk memperkuat social safety nets in Islamic economy.

Onny menilai, perkembangan eksyar yang terdepan, keberadaan sektor produksi berbasis halal yang luas, serta pemahaman masyarakat yang baik akan berdampak positif terhadap pertumbuhan aktivitas usaha syariah nasional, yang pada akhirnya mampu menjaga stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi

"Ke depan, BI akan terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan literasi eksyar nasional serta mengukur tingkat efektivitas program edukasi eksyar yang telah dilakukan oleh BI bersama otoritas terkait guna pengembangan eksyar di Indonesia," tegas Onny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya