- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Wabah virus Corona (Covid-19) menyebabkan kinerja ekspor impor Indonesia pada Mei 2020 anjlok cukup dalam. Akibatnya, kinerja impor pada bulan itu menjadi yang paling rendah sejak satu dekade lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengatakan, untuk kinerja impor pada Mei 2020 tercatat hanya US$8,44 miliar. Angka tersebut jauh lebih rendah dari catatan terendah yang pernah di data BPS pada 2009 atau satu dekade lalu.
"Kalau kita melacak ke belakang lagi, terendah pada 2009, pada waktu itu impor lebih rendah," kata Suhariyanto saat telekonferensi, Senin, 15 Juni 2020.
Sementara itu, untuk kinerja ekspor yang hanya senilai US$10,53 miliar pada Mei 2020, Suhariyanto mengatakan, merupakan catatan terendah sejak Juli 2016 yang hanya sebesar US$9,6 miliar.
"Ekspor yang rendah pada Juli 2016 yaitu US$9,6 miliar. Jadi, kalau dilacak ke belakang ini terendah sejak Juli 2016," ucapnya.
Kondisi itu, kata Suhariyanto, tidak terlepas dari penyebaran wabah Covid-19 yang mengharuskan masyarakat menaati kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau physical distancing. Ketentuan itu menyebabkan pergerakan ekonomi dan sosial masyarakat terbatasi.
"Jadi penurunan ekspor impor ini tentu tidak terlepas dari Covid-19 yang melanda berbagai negara. Banyak negara akan mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi karena pembatasan sosial," tutur dia.
5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar
Pertempuran antara Israel dan Palestina di wilayah Gaza, yang diikuti oleh serangan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.
