Proyek Stadion World Cup U-20 Masuk Prioritas Menteri Basuki 2021

Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVAnews/Dusep Malik

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengakui, salah satu prioritas dalam rencana kerja kementeriannya yang dimasukkan ke dalam program Direktorat Jenderal Bidang Cipta Karya 2021, adalah pembangunan stadion sepak bola untuk keperluan World Cup U-20.

Viral, STY Salami dan Peluk Seluruh Pemain Korsel usai Digilas Timnas Indonesia

Karenanya, Basuki memastikan bahwa kebutuhan Dirjen Cipta Karya dalam upaya pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi sarana olahraga serta pasar terkait pelaksanaan kegiatan tersebut, membutuhkan anggaran mencapai Rp1,12 triliun.

"Sarana dan prasarana olahraga sembilan gedung, yakni termasuk untuk persiapan World Cup U-20, persiapan Stadion Manahan Surakarta, dan Stadion I Wayan Dipta," kata Basuki di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Rabu 24 Juni 2020.

Legenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

"Kemudian sarpras 12 pasar di Sibolga Nauli, Gorontalo, Ngawi dan Mardika," ujarnya.

Basuki menjelaskan, keseluruhan program Direktorat Jenderal Cipta Karya 2021 membutuhkan anggaran Rp22,33 triliun, yang dibagi ke beberapa target prioritas 2021. Di mana, salah satunya adalah program air minum sebesar Rp5,66 triliun.

Geser Lionel Messi, Pemain Timnas Indonesia Ini Masuk Daftar Top Skor Kualifikasi Piala Dunia

Dia pun merinci, kebutuhannya yakni untuk SPAM berbasis masyarakat 400 ribu SR di 2.500 desa berupa kegiatan Pamsimas, pembangunan SPAM 2.012 liter, perluasan SPAM 58.756 SR, serta peningkatan SPAM 1.300 liter per detik.

Selain itu, ada juga penataan kawasan permukiman sebesar Rp3,33 triliun, sistem pengelolaan drainase lingkungan bagi 4.808 KK, dan sistem pengelolaan persampahan untuk 740.750 KK dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat 73.800 KK.

Selanjutnya, ada juga program sanitasi sebesar Rp4,5 triliun, yang digunakan untuk sistem pengelolaan air limbah domestik bagi 174.380 KK.

"Kemudian ada juga untuk permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu 143 hektare, penataan kawasan strategis pariwisata nasional 168 hektare, dan pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat 1.813 hektare," katanya.

"Lalu ada bangunan gedung Rp1,55 triliun, pembangunan rehabilitasi dan renovasi sarpras pendidikan Rp4,56 triliun dan dukungan lainnya Rp1,36 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya