Raja Salman Datang Keuntungan Ini Didapat Pasar Modal

Sebelum ke Indonesia, Raja Salman dari Arab Saudi Berkunjung ke Malaysia awal pekan ini.
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVA.co.id – Kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud diharapkan menjadi momentum terbaik bagi Indonesia. Kunjungan kenegaraan tersebut kembali dilakukan sejak kunjungan terakhir 47 tahun silam, yaitu pada 1970.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Analis Market Research & Strategies Danareksa Lucky Bayu Purnomo mengatakan, jelang kedatangan sang raja telah muncul berbagai macam spekulasi dari berbagai macam kalangan. Hal itu terkait kerja sama yang akan terjalin untuk memberikan dampak positif pada perekonomian dalam negeri.

Menurutnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memiliki tugas utama sebagai penghubung antara dunia usaha dan pemerintah. Sebab, negara Timur Tengah seperti Arab Saudi hingga saat ini berada pada papan tengah dalam daftar peringkat negara yang menanamkan modalnya di Indonesia. 

Sambut Hari Raya Idul Fitri, Ini Dia Strategi Maksimalkan Investasi Kripto untuk Investor 

"Sementara, lima besar negara investor terbesar lainnya Indonesia adalah Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat," kata Lucky, lewat pesan singkat yang diterima oleh VIVA.co.id, Selasa 28 Februari 2017.

Ia menjelaskan, keuntungan yang dapat diambil dari kunjungan bilateral tersebut, seperti keikutsertaan Arab berinvestasi di beberapa perusahaan milik pemerintah, bagi yang telah terdaftar sebagai perusahaan publik maupun perusahaan milik pemerintah yang berencana untuk ikut serta melantai di bursa lewat pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dihantui Aksi Profit Taking, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

"Sebutlah, salah satu korporasi milik Arab Saudi, yaitu Saudi Aramco, atau nama resminya adalah Saudi Arabian Oil Co, yang dapat menjadi salah satu perusahaan yang dapat menjadi mitra usaha, untuk ikut serta mendirikan perusahaan di Indonesia dengan tujuan IPO, atau pun ikut serta berinvestasi di perusahaan publik yang terdaftar di BEI, terutama perusahaan yang memiliki kiblat usaha yang sama, yaitu energi," tuturnya.

Sebagai informasi, Saudi Aramco atau Saudi Arabian Oil Co adalah perusahaan minyak nasional Arab Saudi yang berkantor pusat di Dhahran, Arab Saudi. Nilai Saudi Aramco diperkirakan mencapai US$10 triliun menjadikannya perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia. 

Saudi Aramco mempunyai cadangan minyak terbukti terbesar di dunia (lebih dari 260 juta barel (4,1×1.010 m3)) dan produksi minyak harian terbesar dunia.

Saudi Aramco mengoperasikan jaringan hidrokarbon tunggal terbesar di dunia, Sistem Master Gas Produksi tahunannya mencapai 3.479 juta barel (553.100.000 m3), dan mereka menangani lebih dari 100 ladang minyak dan gas di Arab Saudi, termasuk 284,2 triliun kaki kubik standar cadangan gas alam. 

Saudi Aramco memiliki Ladang Ghawar, ladang minyak terbesar dunia, dan Shaybah, juga salah satu ladang minyak terbesar dunia. Selain IPO, kata Lucky, ada beberapa manfaat lainnya bagi pemerintah Indonesia, di mana dapat memperoleh diskon harga minyak mentah.  

Kemudian, kerja sama pengelolaan dan pengembangan potensi sumber daya alam di Indonesia, salah satunya adalah Kilang minyak dan pengelolaan, serta pengembangan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

"Di mana, sektor tersebut menjadi sektor yang di gadang-gadang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada pemerintahan saat ini," ujarnya.

Dengan demikian, akhir dari agenda kerja sama lintas negara antara Indonesia dan Arab Saudi, dapat ikut serta di rasakan dalam jangka pendek, menengah hingga jangka panjang, dan mencapai tujuan kerja sama yang berkesinambungan, serta berkelanjutan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya