Italia Kesengsem Borong Furnitur Indonesia, Ini Sebabnya

Makin banyak warga Italia menyukai produk furnitur asal Indonesia.
Sumber :
  • KBRI Roma

VIVA – Masyarakat Italia kini makin menyukai produk-produk furnitur dan dekorasi rumah buatan Indonesia. Kualitasnya dianggap tinggi dan desainnya pun unik.  

Perluasan Pasar Furnitur Lokal Bisa Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Itu sebabnya para pengusaha Italia makin antusias mengimpor furnitur dan produk dekorasi rumah "Made in Indonesia" dan menjualnya di kota-kota besar, seperti Milan. Salah satu pengusaha yang antusias adalah Marco Villani.

Salah seorang importir furnitur terbesar di Italia itu bahkan secara khusus membuka toko sekaligus ruang pamer furnitur dan produk dekorasi rumah buatan Indonesia di pusat kota Milan dengan nama Bambu Design. Menurut Villani, Bambu Design telah menjalin kerja sama dengan produsen furnitur dan pelaku kerajinan tangan dari berbagai kota di pulau Jawa sejak tahun 1996.

2024 Kemenperin Targetkan Ekspor Furnitur RI Capai US$5 Miliar

“Furnitur bergaya etnik dari Indonesia disukai konsumen dan mempunyai pasar yang relatif besar di Milan. Tingginya permintaan tersebut mendorong saya untuk membuka show room Bambu Design seluas 1800 meter persegi yang terdiri atas 3 lantai khusus produk-produk Indonesia pada tahun 2000,” kata Villani, seperti yang disiarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma hari ini.

Menurut Atase Perdagangan KBRI Roma, Sumber Sinabutar, kiprah Bambu Design dalam mengimpor dan mempromosikan produk Indonesia di Italia tidak luput dari pantauan pihaknya dan Kementerian Perdagangan RI. Itu sebabnya pada Trade Indonesia Expo bulan Oktober lalu, Kementerian Perdagangan menobatkan Bambu Design sebagai salah satu pemenang Primaduta Award 2017.

Jokowi Senang Desain Mebel RI Kini Makin Kreatif

Trofi Primaduta yang merupakan penghargaan Pemerintah RI terhadap importir produk Indonesia dengan loyalitas terhadap produk Indonesia dan kontributif terhadap nilai ekspor nasional tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, pada 19 Desember 2017.

Menurut dia, Bambu Design layak diberikan penghargaan karena memenuhi kriteria sebagai penerima Primaduta Award dari sisi nilai impor dan secara konsisten selama beberapa tahun ini mengimpor berbagai produk dari Indonesia.

Selain itu Dubes Esti juga menyatakan bahwa keberadaan ruang pamer Bambu Design di Milan yang merupakan pusat bisnis dan adibusana sangat menguntungkan Indonesia. “Ekspor furnitur ke Italia bukan hanya menambah devisa kita, tapi juga mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Desain furnitur dan dekorasi rumah bergaya etnik Indonesia merepresentasikan budaya bangsa Indonesia,” kata Esti.

Perluas Bisnis

Villani menambahkan bahwa letak Milan yang strategis menjadikan Bambu Design bukan hanya menyuplai pasar di Italia namun juga permintaan dari Eropa. “Ke depannya, kami mempertimbangkan saran Dubes Esti untuk memperluas bidang usaha dengan juga menjual batik dan wastra Indonesia lainnya serta membuka gerai kopi yang menyajikan penganan khas Indonesia”, ujar Villani.

Dubes Esti Andayani menyerahkan trofi Primaduta Award 2017 kepada Marco Villani

Pengusaha Italia, Marco Villani, menerima penghargaan Primaduta Award dari Duta Besar RI, Esti Andayani (Foto: KBRI Roma)

Pejabat Bidang Ekonomi KBRI Roma, Aries Asriadi, mengungkapkan bahwa Milan adalah salah satu penjuru desain furnitur di Eropa sehingga RI selalu ikut serta dalam pameran internasional di kota tersebut. Indonesia telah mengikuti dua pameran bergengsi dengan skala internasional di Milan, yaitu Tortona Design Week untuk promosi desain furnitur dan Homi Milano untuk produk dekorasi rumah.

Saat ini, KBRI Roma bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif tengah mengupayakan agar furnitur Indonesia dapat ditampilkan pada pameran furnitur Eropa, Salone di Mobile, yang juga dilaksanakan di Milan pada tahun 2018 mendatang.

Menurut Sinabutar, terdapat prospek peningkatan ekspor Indonesia ke Italia sejalan dengan semakin membaiknya perekonomian Italia. Dikatakan bahwa pada periode Januari-September 2017, ekspor Indonesia mencatat peningkatan hingga 21 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2016. Ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2016 mencapai US$ 1,57 Miliar sementara pada periode Januari-September 2017, ekspor ke Italia telah mencapai US$ 1,60 Miliar.

“Kami yakin bahwa ekspor furnitur, kerajinan tangan dan produk dekorasi rumah akan mampu meningkatkan nilai dagang Indonesia ke Italia secara keseluruhan. Saat ini, produk ekspor Indonesia terbesar di Italia antara lain adalah komoditas pertanian khususnya minyak sawit, kopi, batu bara dan produk dari karet. Indonesia juga mengekspor produk tekstil, alas kaki dan polyester dalam jumlah besar ke Italia” kata Sinabutar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya