Cara Mendag Bendung Dominasi Produk Asing di Marketplace RI

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya meminta kepada marketplace atau tempat jual beli online Indonesia agar bisa membantu pemasaran produk-produk unggulan dalam negeri. Khususnya, produk yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah (UKM).

PB KAMI Laporkan Dugaan Oknum Pejabat yang Terima Suap Pengusaha Oli dan Sparepart Palsu

Alasannya, saat ini produk yang dijual di marketplace Indonesia didominasi oleh produk luar negeri. Setidaknya, untuk marketplace Blibli.com saja, terlihat bahwa produk lokal yang dijual tidak mencapai 10 persennya.

"Marketplace itu lebih banyak menjual produk dari luar, tadi ada pengakuan menarik dari Blibli.com dengan keprihatinan bahwa dari 2,5 juta (yang dijual) baru 100-200 ribu yang produk kami," kata Enggar, di sela Rapat Kerja Kemendag di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat 2 Februari 2018.

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

Untuk itu, Enggar mengatakan, pihaknya akan meminta langsung kepada para pelaku usaha di bidang marketplace untuk membantu memasarkan produk UKM dalam negeri. 

"Saya meminta langsung dan akan kami kumpulkan mereka (pengusaha marketplace) untuk bisa membantu UKM kita bisa dipasarkan oleh mereka. Tetapi, kita juga harus menyeleksi, tidak bisa kita lemparkan asal UKM masuk ke sana," kata dia. 

PB KAMI Desak Kementerian Perdagangan Cabut Izin Perusahaan Pembuat Oli Palsu

Dia melanjutkan, pihaknya juga telah meminta seluruh kepala dinas perdagangan yang ada di provinsi untuk melakukan seleksi UKM yang pantas dipasarkan. Contohnya, adalah UKM-UKM yang telah dibina Kementerian Perdagangan, sehingga mengetahui kontinuitas dan kualitas dari produknya.

"Maka kita pasti memintakan kepada mereka (marketplace) untuk bisa dibantu dipasarkan. Sehingga kehadiran marketplace yang besar-besar ini bukan membuat Indonesia sebagai pasar produk dalam negeri tapi justru memasarkan produk Indonesia ke luar negeri," kata dia.

Enggar berjanji, kesulitan-kesulitan yang terjadi saat pemasaran produk Indonesia ke luar negeri akan dicarikan solusinya. Misalnya saja ada kecurangan, ketidakbenaran atau fraud.

Ia mengatakan, solusi untuk hal-hal seperti ini harus segera dicari bersama agar produk Indonesia bisa dijual dengan baik ke pasar Internasional.

"Ambillah contoh Alibaba, bisa menjual  produk dari China-nya untuk masuk ke seluruh dunia. Maka itu yang harus kita lakukan. Negara akan membantu sepenuhnya berbagai hal yang ada untuk membantu UKM yang ada ini bisa ekspor keluar," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya