Sasar Milenial, SUN Ritel Domestik Versi Online Diterbitkan

Ilustrasi mutual fund
Sumber :
  • www.sharemarketbasics.com

VIVA – Kementerian Keuangan berencana mengeluarkan Surat Utang Negara baru dalam bentuk online, untuk memperluas basis investor SUN domestik. SUN tersebut dalam bentuk ritel yang bisa diakses melalui perangkat elektronik.

Komunitas Orang Papua di Yogyakarta Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menjelaskan, selain untuk memperluas basis investor domestik, SUN ini juga ditujukan untuk mempermudah masyarakat atau kaum milenial untuk mengakses SUN tersebut.

"Mudah-mudahan akan kita pasarkan itu. Jadi, kalau kita lihat, karena kita sudah di era modern, era internet, dan serba digital, kita ingin memudahkan memberi fasilitas," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jumat 6 April 2018.

Profil Andi Jerni, Atlet Karate yang Sentil Balik Omongan Megawati Soal Sumbangsih Generasi Milenial

Dia menjelaskan, SUN dengan seri SBR003 itu direncanakan akan dipasarkan Mei 2018, setelah proses penetapan mitra distribusi (Midis) yang berasal dari bank, perusahaan efek, dan perusahaan fintech yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

"Ini rencana kita, ingin mulai pasarkan bulan Mei. Kita siapkan, nantinya akhir Mei, sudah bisa kita pasarkan ritel online tadi," kata Luky.

Viral Lagi Video Megawati Remehkan Sumbangsih Generasi Milenial pada Negara, Disentil Atlet Karate

Ilustrasi karyawan milenial.

Nantinya, kata Luky, investor bisa mengajukan pembelian SUN tersebut secara online melalui sistem elektronik yang disediakan Midis ataupun secara offline.

Meski begitu, keamanannya tetap terjaga karena telah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.08/2018 tentang penjualan SUN Ritel di pasar perdana domestik.

"Kita ingin mengubah paradigma masyarakat yang semula hanya menabung untuk kemudian menjadi investment society. Salah satu caranya itu menyediakan instrumen yang mudah diakses. Ini kan, juga dari pemerintah insya Allah aman," ungkapnya.

Luky menjelaskan, untuk struktur SBR003 ini di antaranya, tenor dua tahun, minimal pemesanan Rp1 juta, dan maksimalnya Rp3 juta, incremental Rp1 juta, early redemption setelah 12 bulan dengan dilakukan satu kali. Minimal holding 50 persen dan minimal pemesanan untuk fasilitas early redemption Rp2 juta per pemesanan dengan kelipatan Rp1 juta.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Surat Utang Negara, Loto Srinaita Ginting mengatakan, saat ini, untuk calon mitra distribusi yang sudah ada sembilan calon, yang terdiri dari enam bank, dua perusahaan efek, dan satu fintech. Di antaranya BNI, BRI, BCA, Bank Permata, dan DBS. Sedangkan perusahaan efek, yakni Bareksa dan Trimegah.

"Tidak tertutup, hanya untuk sembilan itu. Jadi, boleh yang tergolong tiga tadi yang semua tunduk di bawah pengawasan OJK," tegasnya.

Selain itu, dia juga mengatakan, untuk tingkat bunganya juga akan dipatok lebih tinggi dari rata-rata tingkat deposito BUMN.

"Sejak diterbitkan, kita berjanji tingkat bunga SBN (Surat Berharga Negara) selalu lebih tinggi dari rata rata tingkat deposito BUMN," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya