Darmin Sebut Impor Beras Tambahan untuk Stabilisasi Harga

Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Presiden.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA – Pemerintah telah menerbitkan kebijakan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton dari Vietnam dan Thailand untuk pemasukan April hingga Juli 2018.

Seribu Ton Beras Impor Masuk Pulau Sumbawa, Anggota DPR: Mencekik Petani

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menjamin impor itu tak akan membuat harga beras jatuh, melainkan akan berdampak positif pada stabilisasi harga beras. Sebab sekarang harga beras belum mampu mencapai harga eceran tertinggi atau HET yang dipatok Rp9.450 per kilogram.

"Makanya kita memerhatikan seperti apa perkembangan harga, seperti apa perkembagan produksi, kita enggak akan buat itu kalau buat harga jatuh. Harga sudah mulai turun belum. Artinya yang medium masih Rp10.500 padahal HET Rp9.450," katanya di Jakarta pada Rabu, 16 Mei 2018.

Faisal Basri di Sidang MK: Beras Kurangnya 600 Ribu Ton Tapi Impornya 3 Juta

Di lain pihak, pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan, juga menilai impor akan memperkuat stok beras di Indonesia, dan terutama menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

"(impor ini) untuk memperkuat stok dan stabilisasi harga. Harus yakin (akan menekan harga), kita mengeluarkan kebijakan harus yakinlah. Kita terus memonitor dengan tim bersama Satgas Pangan turun ke pasar-pasar untuk melihat pengaruhnya sampai mana," ujar Oke.

Impor Beras RI Januari-Februari Tembus 881 Ribu Ton, Paling Banyak dari Thailand

Sejak kebijakan impor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan pada minggu lalu, importasi diharuskan selesai sebelum akhir Juli. Adapun negara asal impor, kemungkinan besar sama seperti impor beras sebelumnya, dan akan ditentukan oleh Bulog.

Namun begitu, Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi, saat ditemui di lokasi yang sama mengaku belum menerima surat izin impor beras tersebut dari pemerintah.

"Memang sudah ada perintahnya? Saya malah belum tahu. Nanti saya cek dulu, saya lihat dulu perintahnya sudah ada atau belum ya. Mungkin perintahnya baru dari Pak Mendag tapi saya tunggu saja lah sampai ke tempat saya. Kami lihat dulu, suratnya saja belum saya lihat," ujarnya usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya