- bpmigas.go.id
VIVA – Rencana pembangunan jalur transmisi pipa gas dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan, disambut baik oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira.
Dia, bahkan memastikan pihaknya segera mengakomodir hal tersebut. Salah satunya dengan memasukkannya ke daftar proses perencanaan pembangunan di Kalimantan Selatan.
Sebab, dengan delapan juta jiwa penduduk yang tersebar di 13 kabupaten dan kota serta 2.000 desa dan kelurahan, Kalimantan Selatan harus bisa bergerak cepat membangun pertumbuhan ekonominya, agar bisa meraih visi pembangunan jangka menengah yang ditargetkan.
"Supaya Kalimantan Selatan bisa mapan, mandiri, sejahtera, berkeadilan, dan berdaya saing," kata Nurul di kawasan Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis 13 September 2018.
Selain itu, adanya penurunan di sektor pertambangan Kalimantan Selatan dari 20,94 persen di 2016, menjadi 20,75 persen di 2017, merupakan motivasi bagi Pemprov Kalsel untuk memperbaiki sektor pertambangan. Salah satunya dengan mendukung pembangunan jalur transmisi pipa gas tersebut.
"Maka kami melakukan shifting di sektor-sektor pertambangan lain, termasuk pengembangan gas bumi melalui pembangunan jalur pipanya ini," kata Nurul.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris menjelaskan, pemanfaatan gas bumi yang masih kalah besar dibandingkan porsi pemanfaatan minyak bumi dan batu bara, harus mulai ditingkatkan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan.
"Kami dorong, agar bisa secepatnya dinikmati masyarakat Kalsel yang cadangan gas buminya besar," kata Haris.
Haris pun berharap, pembangunan jalur transmisi pipa gas ini bisa menstimulus pembangunan daerahnya, mengundang investasi, membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Serta peluang layanan energi yang lebih besar lagi melalui gas bumi.
"Diharapkan, pipa transmisi jalur gas bumi dari Kaltim ke Kalsel ini, yang sudah ditetapkan pemerintah dalam rencana induk gas bumi 2016-2036, bisa terlaksana, sehingga Kalsel bisa memenuhi kebutuhan energi agar tercapai Kalsel yang berdaya saing, mandiri dan kuat," ujarnya.
