Moeldoko Sebut Gudang Penuh Bukan Alasan Bulog Tak Impor Beras

Beras impor dari Thailand di gudang Bulog Divre Jatim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan bahwa penuhnya gudang-gudang beras milik Perum Bulog tak bisa menjadi alasan BUMN yang bergerak di bidang pangan itu tak melakukan impor beras, sesuai kebijakan pemerintah.

Seribu Ton Beras Impor Masuk Pulau Sumbawa, Anggota DPR: Mencekik Petani

Pernyataan itu merupakan respons terhadap penolakan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, untuk melakukan impor. Buwas merasa stok beras nasional saat ini sedang surplus, terbukti dengan penuhnya gudang-gudang milik Bulog.

"Kalau Pak Buwas mengatakan sekarang masih penuh, mungkin minggu depan, dua minggu lagi berkurang karena kebutuhan untuk memenuhi pasar," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

Faisal Basri di Sidang MK: Beras Kurangnya 600 Ribu Ton Tapi Impornya 3 Juta

Menurut Moeldoko, selaku BUMN, Bulog memiliki tugas untuk mampu menjadi penyeimbang harga beras di pasaran. Penyeimbangan itu dilakukan di antaranya dengan mendistribusikan beras dari gudang saat harganya mulai meninggi akibat berkurangnya stok di pasaran.

"Begitu harga di pasar tinggi, Bulog harus segera menyebar beras itu. Jangan sampai nanti (harga beras) terlalu sepenuhnya dikendalikan pasar," ujar Moeldoko.

Impor Beras RI Januari-Februari Tembus 881 Ribu Ton, Paling Banyak dari Thailand

Dengan demikian, Moeldoko menyampaikan, impor beras tetap perlu dilakukan sesuai rencana kebijakan pemerintah. Selain untuk membuat stok beras nasional selalu terjamin, impor juga merupakan salah satu hal yang membantu Bulog bisa melakukan perannya sebagai penyeimbang harga di pasar.

"Secara realita, kita memang masih perlu impor," ujar Moeldoko.

Sebelumnya, Dirut Perum Bulog Budi Waseso menolak kebijakan impor beras yang digelontorkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Padahal, perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, impor beras harus diminimalkan.
 
Buwas memastikan persediaan beras Bulog akan digelontorkan untuk operasi pasar dan beras sejahtera (Rasta) sangat cukup hingga akhir 2019, bahkan hingga pertengahan tahun depan. Ia juga kukuh akan memakai beras hasil serapan dalam negeri.  

Diketahui, sebanyak 1,4 juta ton beras sudah masuk. Namun, jenis beras tersebut tidak sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya