Era Suku Bunga Tinggi, Perbankan RI Butuh Modal Tambahan

Ilustrasi perbankan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Ekonom senior Bursa Efek Indonesia, Poltak Hotradero mengatakan, pentingnya penguatan permodalan perbankan merupakan suatu keniscayaan, terutama dengan pengalaman krisis yang dialami Indonesia pada medio 1998.

Terbitkan Aturan Penanganan Permasalahan Bank Umum, OJK Antisipasi Situasi Geopolitik Global

Mengenai caranya, Poltak pun tak membatasi apakah bentuknya merjer, akuisisi, atau penambahan modal melalui pasar modal.

"Demikian juga terkait sumber permodalan, apakah modal dalam negeri atau modal asing, tidak menjadi masalah," kata Poltak dalam sebuah diskusi di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa 23 Oktober 2018.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Mereka sangat diperlukan. Mau kucing hitam atau kucing putih, yang penting bisa menangkap tikus," ujarnya menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan, Slamet Edy Poernomo mengatakan, perlunya penguatan modal bagi industri perbankan nasional dimaksudkan agar iklim permodalan menjadi semakin kompetitif.

Waspada Kejahatan Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan Saat Lebaran

Terlebih, di era suku bunga tinggi yang marak terjadi saat ini, hal itu sebenarnya memang sangat dibutuhkan. "OJK mendukung dilakukannya konsolidasi perbankan dalam rangka penguatan modal perbankan tersebut," kata Slamet.

Slamet menjelaskan, konsolidasi perbankan dapat dilakukan dengan merjer ataupun akuisisi. Bahkan, diakui Slamet, dalam setahun terakhir pihaknya sudah melakukan assesment terhadap kondisi masing-masing bank, mengenai apakah mereka perlu melakukan konsolidasi atau tidak.

"Kita mau mengarahkan. Kan kita tidak mungkin mengurangi jumlah bank. Tapi kalau ada yang mau merjer, kita dorong," kata Slamet.

Konsolidasi perbankan itu menurut Slamet juga dapat memudahkan tugas OJK dalam mengatur dan mengawasi industri perbankan, apalagi dengan didukung teknologi yang semakin berkembang saat ini.

"Kontrolnya kan jadi lebih enak. Jadi yang kita awasi yang bank gedenya saja, karena bank kecilnya sudah termasuk di dalamnya. Jadi isunya ke depan, dengan konsolidasi semakin ada penguatan modal, itu bisa dengan merjer, bisa dengan akuisisi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya