Dukung Industri Alutsista Nasional, LPEI Tawarkan Pembiayaan Ekspor

Indo Defence 2018 Expo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI atau Indonesia Eximbank mendukung penuh pengembangan ekspor produk alat utama sistem pertahanan atau alutsista nasional. Khususnya, pada sektor penunjang melalui pemberian fasilitas pembiayaan ekspor kepada sejumlah Badan Usaha Milik Negara di bidang tersebut. 

Respon Kejaksaan Agung soal Permintaan KPK Supaya Kasus LPEI Dihentikan

Saat ini, diketahui ada sejumlah BUMN yang mengembangkan alutsista, di antaranya PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia. Produk ekspor yang sudah dilakukan seperti pesawat terbang dan kapal angkut yang diekspor antara lain ke Senegal dan Nepal.

Direktur Pelaksana V LPEI Bonifacius Prasetyo mengungkapkan, LPEI menawarkan sejumlah skema pembiayaan ekspor alutsista yang bisa digunakan. Sehingga, pasar internasional industri tersebut bisa meningkat. 

LPEI Buka Suara soal Dugaan Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp2,5 Triliun

Hal tersebut disampaikannya dalam pameran internasional bidang teknologi industri pertahanan tiga matra, Indo Defence 2018 Expo & Forum, Rabu 7 November 2018. Acara yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta itu akan berlangsung hingga 10 November mendatang. 

"Acara ini akan menjadi wahana one stop solution bagi potential buyer," ujar Bonifacius dikutip dari keterangan resminya, Kamis 8 November 2018. 

Dugaan Korupsi di LPEI Rp 2,5 Triliun Baru Tahap Pertama, Jaksa Agung: Ada Tahap Kedua

Dia memaparkan salah satunya skema pembiayaan ekspor yang disediakan adalah skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA). Fasilitas itu berdasarkan dasar hukum pendirian Indonesia Eximbank yaitu UU Nomor 2/2009.

"LPEI dapat melaksanakan penugasan khusus dari pemerintah untuk mendukung program ekspor nasional atas biaya Pemerintah, melalui KMK No.787/KMK.08/2017," tambahnya. 

Penugasan khusus tersebut, lanjut dia, adalah penugasan yang diberikan pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan. Tetapi, dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional.

Sementara itu, Subdirektorat Mitigasi Risiko Lembaga Keuangan dan Instrumen Mitigasi Risiko Kementerian Keuangan, Fajar Hasri Ramadhana menjelaskan, fasilitas NIA membuktikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan mendukung keberadaan industri pertahanan, demi untuk meningkatkan kekuatan ketahanan Indonesia.

Pameran kali ini, diharapkan bisa mengeksplorasi potensi pasar baru bagi produk industri pertahanan nasional, guna meningkatkan devisa negara dari kegiatan ekspor. 

"Produk industri pertahanan Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar, jika didukung oleh fasilitas pembiayaan," tambahnya. 

Seperti diketahui, pameran Indo Defence 2018 Expo & Forum yang mengusung tema 'Building Global Defence Partnerships to Secure the Future' ini dan dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Jusuf Kalla.

Pameran tahun ini diikuti oleh 867 peserta pameran dari 59 negara. Puluhan negara sahabat mengirimkan delegasinya untuk menyaksikan pameran internasional ini. Antara lain Malaysia, Australia, Yunani, Jepang, Fiji, Belarus, Arab Saudi, Slovakia, dan Uni Emirat Arab.

Dalam sambutannya di pembukaan Indo Defence 2018, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pameran ini merupakan upaya pemerintah mendorong industri alutsista nasional. 

“Selain untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan dan  menjalin kerja sama dengan negara lain, pameran ini tentunya sejalan dengan Nawacita Presiden RI," ungkap Ryamizard.

Menurut Ryamizard, kemandirian industri pertahanan yang hendak dicapai Indonesia adalah mengarah menjadi produsen, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Kemandirian itu dimulai dari diperkenalkannya medium tank buah tangan kerja sama Indonesia dengan Turki, yang menargetkan penjualan hingga 20 ribu konsumen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya