Khofifah Tumpahkan Pendukung ke Jokowi, Begini Pengaruhnya 

Khofifah Deklarasikan Barisan Komunitas Pendukung Jokowi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Khofifah Indar Parawansa rupanya all out mendukung calon presiden-wakil presiden petahana, Jokowi-Ma'ruf Amin. Setelah Jaringan Kiai Santri Nasional atau JKSN, elemen lain kini dia galang untuk Jokowi dua periode. Namanya Barisan Komunitas Pendukung Jokowi atau Barkod.  

Airlangga Tugaskan RK Maju Pilkada Jakarta, Bobby di Sumut dan Khofifah Jatim

Sama dengan JKSN, Barkod berisi pendukung Khofifah dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada Juni 2018 lalu. Pada Pilgub itu, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut berhasil meraih suara dan terpilih sebagai Gubernur Jatim. Barkod terdiri dari beberapa komunitas, di antaranya elemen pengusaha. 

Saat Barkod dideklarasikan di JX International Surabaya pada Jumat lalu, 9 November 2018, Khofifah hadir sebagai undangan. Tapi siapa yang memungkiri jika dia salah satu penggeraknya. Apalagi, salah satu deklarator yang juga tokoh pengusaha, Arum Sabil, mengaku langsung bergabung ketika tahu ada nama Khofifah di dalamnya. 

Gerindra Tak Masalah PDIP Gabung Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Ada Tapinya

Khofifah mengatakan relawan Barkod adalah energi baru bagi pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Barkod, lanjut dia, nantinya akan berkolaborasi dengan relawan JKSN yang sudah dideklarasikan dan terbentuk di hampir seluruh provinsi di negeri ini.

"Kita melihat banyak elemen di negeri ini yang punya minat dan komitmen yang sama," katanya. 

Tepis Isu Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Elite PKB Sebut Ada Tempat yang Lebih Mulia

Lalu, seberapa besarkah pengaruh Khofifah untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf? 

Direktur Utama Surabaya Survey Center atau SSC, Mochtar W Oetomo, mengatakan Pilpres pada prinsipnya adalah pertarungan figur capres-cawapres. Selebihnya adalah tergantung pada kecakapan tim sukses dalam membangun narasi dan opini. 

Karena yang dominan faktor figur calon, maka dukungan dari kepala daerah tidak begitu besar pengaruhnya. Nah, Khofifah, lanjut Mochtar, menyadari itu karenanya memilih bergerak di jalur kultural, bukan struktural, baik sebagai gubernur terpilih, maupun melalui tim kampanye daerah atau TKD.

Khofifah memilih melalui jalur kultural lewat Jaringan Kiai Santri Nasional bersama Kiai Asep (Asep Saifuddin Chalim), karena sadar betul pembangunan dan pengembangan narasi akan lebih natural dan efektif melalui jalur kultural daripada jalur struktural," kata Mochtar kepada VIVA pada Minggu, 11 November 2018. 

"Nah, besar tidaknya pengaruh Khofifah pada elektabilitas Jokowi nanti menjadi sangat tergantung seefektif dan sestrategik apa Khofifah mampu membangun dan mengembangkan narasi melalui jalur kulturalnya, sebagaimana yang telah ia buktikan sendiri waktu Pilgub Jatim," tandas Mochtar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya