Sandiaga Bilang Ekonomi RI Akan Melesat hingga Empat Besar Dunia

Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno Sandiag di Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa, 13 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno merasa optimistis perekonomian Indonesia terus meningkat. Puncaknya di tahun 2045, pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat hingga empat besar dunia.

Milenial dan Gen Z Diajak Menerapkan Gaya Hidup Ini

"Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020 sampai 2030. Bonus demografi ini tidak akan jadi bencana, jika kaum milenial semangat dalam menjawab tantangan," kata Sandiag di Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa 13 November 2018.

Menurutnya, bonus demografi bisa menjadi jendela peluang bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar. Kaum milenial pun dituntut untuk menjadi 'pemain', sebagai entrepreneurship menikmati pangsa pasar yang besar.

Ada Kabar Baik Buat Milenial dan Gen Z yang Doyan Belanja dan Peduli Penampilan

"Peluang ini akan menjadi torehan sejarah agar kita tidak jadi penonton. Kita harus jadi pemain, bukan hanya konsumen. Nikmati pasar yang besar ini, jangan sampai dikuasai produk asing," ujarnya.

Sebelum menuju empat besar pada 2045, kata Sandi, ekonomi Indonesia harus mencapai target masuk tujuh besar dunia di 2030. Pada tahun itu, para pengusaha sudah harus didominasi kaum milenial.

Survei Ungkap Ketahanan Finansial Milenial Indonesia Tertinggi Se Asia, Ada Tapinya

Sementara itu, untuk sekarang, tahap awal yang akan dia wujudkan bersama calon presiden Prabowo Subianto ialah dengan memastikan harga komoditas di pasar menjadi stabil. Hal ini akan diwujudkan jika terpilih sebagai pemimpin di 2019.

"Keluhan pengusaha milenial, terutama yang bergerak di pertanian sawit, saya sampaikan dan pastikan harga akan stabil, menjadi terjangkau. Harga komoditas tidak jatuh seperti sekarang," ujarnya.

"Caranya ialah dengan mewujudkan permintaan mereka dengan membangun industri berbasis pengolahan. Harapannya, ini bisa jadi andalan untuk membuka lapangan kerja. Ekspor akan kita perkuat dan impor kita kurangi dengan membangun industri yang mensubstitusi produk-produk impor," ujar Sandi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya