Perusahaan Teknologi AS Ini Perluas Pasar Produk Keamanan di Indonesia

Noriaki Takamura.
Sumber :
  • RealNetworks Inc.

VIVA – Ekonomi Indonesia yang terus tumbuh menjadi pasar yang besar bagi perusahaan-perusahaan dunia untuk memasarkan produknya. Apalagi kini digitalisasi menjadi salah satu arah perkembangan ekonomi di Indonesia. 

Perusahaan Kuwait Temukan Cadangan Migas Baru di Natuna

Hal itu disebut menjadi alasan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat RealNetworks Inc untuk ekspansi bisnis di Indonesia. Perusahaan itu pun menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara Asia Pasifik target pemasaran perangkat keras pendukung keamanan yang dikembangkan perusahaan, yaitu Secure Accurate Facial Recognition (SAFR).

Vice President Asia Pacific (APAC) Sales & Business Development RealNetworks Noriaki Takamura menuturkan, SAFR dapat digunakan pengelola gedung, pusat perbelanjaan, dan hunian modern untuk memberikan rasa aman bagi para pengunjung dan penghuninya.

Sindikat Penipuan via Email Ditangkap, Perusahaan Korsel Rugi Rp82 M

"Sekolah-sekolah di AS pun belakangan ini sudah mulai menggunakan SAFR sebagai akses memasuki area sekolah. Perangkat ini mampu mendeteksi dan mengidentifikasi banyak wajah secara bersamaan, dan mengirimkan hasil analisisnya secara realtime sebagai akses masuk ke area terbatas," kata Takamura dikutip dari keterangan resminya, Kamis 13 Desember 2018.

Sementara itu, Senior Director PT RealNetworks Indonesia Ria Tanusendjaja menuturkan, perangkat buatan RealNetworks yang sudah dikenal dan banyak digunakan di Indonesia adalah RealPlayer dan RealTimes yang biasanya menjadi aplikasi pemutar video dan galeri foto di ponsel maupun laptop.

Pemerintah Bisa Irit Biaya 60% Bikin Pusat Data Nasional, Ini Caranya

"Dua fungsi dari RealPlayer dan RealTimes ini yang kami gabungkan menjadi SAFR yang bisa melakukan Face Detection, Face Identification, Gender Estimation, Age Estimation, sampai Sentiment Estimation," kata Ria.

Menurutnya perangkat SAFR bersifat fleksibel dan expandable karena bisa dioperasikan menggunakan iOS, Linux, dan Windows. Ia menuturkan, mulai Januari 2019, SAFR juga bisa dioperasikan menggunakan perangkat berbasis Android.

Ia menambahkan, selain bisa membatasi akses masuk orang-orang tidak dikenal ke dalam gedung perkantoran, hunian, dan area privat lainnya. SAFR juga bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak kegiatan pemasaran dan penjualan suatu perusahaan.

"Pemilik ritel premium dan restoran misalnya, bisa merekomendasikan kepada customer suatu produk atau makanan yang terakhir kali dipesannya di toko mereka. Hal ini tentu akan meningkatkan relationship dan mendorong mereka untuk menjadi customer loyal," kata Ria.

Ia menuturkan AFR juga bisa digunakan sebagai alat verifikasi transaksi oleh perusahaan marketplace ketika customer-nya melakukan pembelian. Atau digunakan maskapai penerbangan untuk mempermudah dan mempercepat proses check in para penumpangnya ketika tiba di bandara.

Meski produknya bisa digunakan pada berbagai jenis bisnis, namun Takamura menyatakan target pasar utama SAFR di Indonesia adalah para pengelola gedung, pusat perbelanjaan, hunian, serta sekolah.

"Tahun depan kami menargetkan bisa menggandeng system integrator dan camera vendor sebanyak-banyaknya, sehingga end user yang bisa kami layani bisa sangat banyak," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya