Survei: Konsumen di Indonesia Kini Lebih Suka Belanja di Minimarket

Ilustrasi minimarket.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Angka terbaru penjualan pertumbuhan barang konsumen yang bergerak cepat atau fast moving consumer goods/FMCG di Asia Pasifik yang dirilis baru-baru ini oleh Nielsen menunjukkan, belanja konsumen meningkat di seluruh wilayah di dunia saat ini.

Perampokan di Minimarket Tasikmalaya, Pegawai Disekap hingga Diseret Pelaku saat Melawan

Nielsen mencatat, pertumbuhan nilai FMCG naik 6,5 persen dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu, dan naik 4,9 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Harga rata-rata FMCG pun meningkat 2,1 persen pada periode yang sama, dibandingkan dengan dua persen di kuartal sebelumnya, dan pertumbuhan volume di wilayah ini mencapai 4,4 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 2,9 persen.

Mesin ATM Minimarket di Sawangan Dibobol, Rp 85 juta Raib

Marketing & Sales Effectiveness Nielsen Laura McCullough mengungkapkan, keyakinan konsumen Asia Pasifik, sedikit meningkat pada kuartal ketiga atau naik dua poin ke 114. Hal itu didukung oleh meningkatnya optimisme tentang prospek pekerjaan lokal, keuangan pribadi dan keinginan berbelanja. 

Malaysia mencatat peningkatan kepercayaan konsumen tertinggi di kawasan itu, atau naik 10 poin ke 127), diikuti oleh Thailand (naik 10 poin ke 112) dan Vietnam (naik 9 poin ke 129).

Pasutri Curi Rp 10 Juta dan HP dari Laci Minimarket, Kini Terancam 9 Tahun Penjara

"Konsumsi domestik terus memiliki potensi yang besar di Asia Pasifik, seiring dengan peluang ekspor," ujar Laura dikutip dari keterangan resminya, Kamis 27 Desember 2018. 

Dia menilai, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang kuat secara keseluruhan, pertumbuhan upah rata-rata yang mencapai dua digit dan kelas konsumen yang berkembang yang ingin meningkatkan kualitas hidup, akan mendorong konsumsi ke dalam kategori produk baru di FMCG, dan membantu mendorong pertumbuhan industri secara keseluruhan.

Sementara itu, perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan PDB yang stabil di sekitar lima persen dan kepercayaan konsumen tetap stabil pada indeks 126 di kuartal ketiga 2018. Pada periode setelah hari raya di kuartal kedua, FMCG kembali ke tingkat pertumbuhan sebelumnya dengan konsumsi volume menurun pada minus 1,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Lima teratas Kinerja Kategori Super penjualan FMCG pada kuartal ini, termasuk Home Care (1,9 persen), Minuman (1,5 persen), Makanan (18,2 persen), Farmasi (1,0 persen) dan Perawatan Pribadi (1,0 persen).

Berdasarkan kinerja kanal belanja konsumen, minimarket menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,4 persen. Sementara itu, general trade dan hypermarket atau supermarket sedikit menurun, masing-masing berturut-turut minus 0,6 persen dan  minus 5,2 persen. 

"Preferensi kanal belanja konsumen Indonesia bergeser dari format besar ke kecil, didorong oleh tiga pertimbangan utama. Yaitu, keanekaragaman produk yang bagus, harga yang kompetitif, dan akses yang mudah dari area tempat tinggal.

Dalam hal kelompok konsumen, ketika keluarga yang matang (≥35 tahun) mampu mempertahankan pola pengeluaran, konsumen yang lebih muda (<35 tahun) mengurangi pengeluaran dan konsumsi.

Khususnya, untuk kategori-kategori seperti makanan instan, minuman siap minum, perawatan pribadi dan farmasi. Kunci bagi produsen/manufaktur untuk mulai menjangkau konsumen yang lebih muda adalah dengan berinovasi dengan keragaman produk yang optimal. 

Kemudian, dengan harga yang pas dan dengan cara yang benar menjadi kunci untuk memenangkan konsumen yang lebih muda.

Laporan Q3 2018 Nielsen Quarter By Numbers ini, menganalisa keseluruhan lanskap FMCG di 65 negara di dunia, seiring dengan tren ekonomi dan sentimen konsumen yang berubah.

Laporan itu menunjukkan India, Filipina, dan China mencatat pertumbuhan nilai tertinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu, masing-masing berturut-turut 16,5 persen, 8,4 persen dan 7,3 persen. (asp)

Tol Trans Jawa baru saja diresmikan. VIVA.co.id dapat kesempatan langka disetirin Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, saat cek kesiapan tol baru itu. Lihat wawancara eksklusifnya hanya di bawah ini:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya