Bayar Utang, Waskita Karya Siap Divestasi Sejumlah Ruas Tol

Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II layang/elevated - Waskita Karya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Paramayuda

VIVA – PT Waskita Karya Tbk berencana mendivestasikan sejumlah ruas tol sepanjang tahun 2019, dari total 18 ruas tol yang dibangun dan dimiliki Perseroan.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

Direktur Keuangan dan Strategi PT Waskita Karya, Haris Gunawan mengatakan aksi korporasi ini merupakan upaya Perseroan, untuk melakukan pembayaran atas utang berbunga milik Perseroan.

"Sebagai langkah penyelesaian utang berbunga, maka kami berencana mendivestasikan minimal lima ruas tol di tahun ini. Harapannya sih bisa lebih," kata Haris di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Jumat 4 Januari 2019.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

Haris menjelaskan, saat ini pihaknya sudah memasuki proses lelang, yang diikuti oleh tiga calon mitra konsultan asing yakni Pricewaterhousecoopers, Ernst & Young, dan Deloitte.

Nantinya, siapa pun mitra konsultan asing yang terpilih akan menjadi fasilitator, guna membantu proses divestasi ruas-ruas tol milik Waskita tersebut.

Tarif Tol di 3 Ruas Ini Dapat Diskon, Simak Lokasi dan Waktunya

Mereka juga lah yang akan melakukan mapping kepada para calon investor asing, yang tertarik membeli konsesi ruas tol yang ditawarkan tersebut. "Aksi penjualan itu nanti akan dilakukan dengan cara berbeda, karena konsepnya 'jemput bola'," kata Haris.

Haris menilai, langkah agresif Perseroan ini merupakan respons atas prediksi dinamika di tahun politik 2019, yang sepertinya akan membuat para calon investor lebih memilih 'wait and see' dalam menanamkan modal. Sehingga, upaya 'jemput bola' itu pun dinilai tepat dalam menghadapi situasi tersebut.

"Sebelumnya kan kita hanya menunggu (calon investor) yang mau beli. Nah, tahun ini kami berencana mendatangi investor yang sudah didaftar oleh konsultan, yang nanti akan kami tunjuk," kata Haris.

"Jadi kita langsung ke investor yang mau membeli. Saat ini sudah ada calon investor dari sejumlah negara yang dinilai berpotensi, seperti misalnya dari Hong Kong, Prancis dan Dubai," ujarnya. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya