April 2019, Bandara Yogyakarta akan Beroperasi Sebagian

Menko Perekonomian Darmin Nasution kunjungan kerja ke lokasi pembangunan NYIA.
Sumber :
  • Dok. Kemenko Bidang Perekonomian

VIVA – Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berjalan sesuai target. Bandara NYIA akan beroperasi mulai April 2019, dengan status operasional sebagian. 

Mudik Lebaran 2024, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Balik Seperti Sebelum Pandemi

NYIA akan selesai dibangun pada Desember 2019 dan mulai beroperasi penuh mulai Januari 2020. Hal itu terungkap saat kunjungan kerja Menko Perekonomian Darmin Nasution ke lokasi pembangunan NYIA, Sabtu, 19 Januari 2019.

Pada tahap operasional sebagian mulai April nanti, proyek bandara bagian airside telah tuntas 100 persen. Sedangkan penyelesaian area landslide, khususnya fasilitas pendukung seperti lahan parkir dilakukan secara paralel sampai bandara ini dapat beroperasi secara penuh.

Mudik Lebaran 2024, Ini Titik Kemacetan di Bandara Soetta

“Kami berharap pembangunan Bandara NYIA akan menjadi pendorong kegiatan ekonomi di Kulon Progo dan Jawa Tengah,” ujar Darmin seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Bidang Perekonomian, Sabtu, 19 Januari 2019.

Bandara NYIA akan menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia. Kapasitas penumpangnya 14 juta orang per tahun. Jumlah itu 8 kali lipat lebih banyak dibanding kapasitas Bandara Adi Sucipto Yogyakarta sebesar 1,7 juta penumpang per tahun. 

Cegah Lonjakan Lalu Lintas Saat Mudik Lebaran, AP II Operasikan East Flyover di Bandara Soetta

Panjang landasannya mencapai 3.250 meter. Runway ini akan mampu melayani hingga jenis pesawat komersial terbesar di dunia sekalipun, seperti Airbus A-380 ataupun Boeing 747 dan 777.

Darmin mengemukakan, pembangunan infrastruktur bandara sebagai salah satu komponen utama pendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi, memang kerap menimbulkan multiplier effects bagi masyarakat dan daerah sekitarnya. “Kami melihat pembangunan bandara NYIA ini memiliki multiplier effect cukup besar, baik dari akselerasi ekonomi sekitar, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo telah memasukkan bandara ini dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2016. Setelah itu, pemerintah semakin memperlihatkan keseriusannya untuk mempercepat penyelesaian pembangunan bandara ini, dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara di Kab Kulon Progo DIY.

Pemerintah juga mempermudah akses masyarakat menuju bandara NYIA, dengan membangun underpass Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS). “Basic design pembangunannya  sepanjang 1.100 meter telah selesai, sementara pembangunan konstruksi sendiri sudah dimulai sejak November 2018,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo. 

Pembangunan underpass ini dilakukan oleh PT WIKA (Persero) sebagai kontraktor pelaksana pekerjaan yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Target pekerjaan underpass JJLS hingga April 2019 adalah interface 1 akses barat, interface akses gedung terminal, dan interface 3 akses timur. 

Selain underpass, secara paralel pemerintah juga menyiapkan beberapa infrastruktur pendukung lain, seperti kereta api Bandara rute Yogyakarta-NYIA, mobile tower Airnav, ketersediaan air dan listrik. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya