- VIVA/Reza Fajri
VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo mengakui keberhasilan pemerintah dalam menurunkan harga bahan bakar minyak, setelah Badan Usaha Bahan Bakar Minyak menyesuaikan harga jual eceran jenis bahan bakar umum atau JBU.
Menurut Soesatyo, penurunan harga bensin itu menjadi salah satu indikator keberhasilan perekonomian nasional berhasil. Begitu juga, satu harga BBM sampai di puncak gunung Papua.
Dia menolak analisis politis atau tidak pada kebijakan penurunan harga BBM, sebab kenyataannya rakyat merasakan dampak atau manfaatnya.
"Terlepas dari politis atau tidak, rakyat merasakan kemurahan BBM. Dan, rakyat merasakan baiknya ekonomi bagi keluarga mereka, rumah tangga mereka," katanya di kompleks Parlemen di Jakarta, Senin 11 Februari 2019.
Politikus Partai Golkar ini juga menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo sejauh ini telah menunjukkan kemajuan. Dia mendasarkan itu pada hasil survei belakangan ini, sebagaimana dapat dinilai dari kualitas pelayanan publik dan pencapaian ekonomi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, sebelumnya menjelaskan bahwa formula baru harga JBU itu telah menetapkan batas atas maupun bawah untuk harga jual BBM. Ditetapkan batasan margin, yaitu paling rendah lima persen dari harga dasar dan paling tinggi 10 persen dari harga dasar.
"Jadi, alhamdulillah kita sudah punya pedoman saat sesuaikan harga BBM-nya, mereka jual yang paling rendah Rp50 (turun) paling tinggi Rp1.100. Jadi, masyarakat bisa beli BBM dengan harga yang wajar. Pertamina juga sudah menyesuaikan," katanya di Jakarta. (asp)
PDIP Tak Mau Pusing Mikirin Jokowi dan Gibran yang 'Bakar' Rumahnya Sendiri
PDI Perjuangan tidak mau ambil pusing soal pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka.
