Kemenhub Ungkap Alasan Industri Penerbangan Sepi di Awal Tahun

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana Banguningsih Pramesti
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti meminta semua pemangku kepentingan atau stakeholder industri penerbangan untuk optimistis, guna menggenjot industri penerbangan tahun ini.  

Jokowi Senang Pelabuhan Wani dan Pantoloan Berdiri Kokoh Lagi Usai Diguncang Tsunami Palu 2018

Sebagai bagian dari pola transportasi nasional, penerbangan merupakan salah satu triger perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Dengan berkembangnya penerbangan, akan menjadi pemacu tumbuh kembangnya perekonomian.

"Penerbangan sebagai salah satu moda transportasi adalah urat nadi perekonomian suatu bangsa. Jika urat nadi tersebut beroperasi maksimal, tubuh juga akan semakin sehat dan berkembang," ujar Polana dikutip dari keterangan resminya, Senin 11 Februari 2019. 

Ramp Check Angkutan Lebaran 2024, Dishub Tangerang: Bus Pakai Klakson Telolet Tak Laik Jalan

Namun, Polana juga menyadari siklus-siklus bisnis yang ada di penerbangan. Seperti misalnya adanya musim sepi (low season) dan musim sibuk (peak season). Low season biasanya terjadi di pertengahan januari  sampai bulan Februari.  

Penumpang didominasi oleh pebisnis dan pekerja, sementara penumpang dengan  keperluan wisatawan  menurun. Sedangkan peak season biasanya terjadi di tengah tahun, saat  liburan sekolah dan akhir tahun saat liburan natal dan tahun baru. Ada juga puncak peak season yang khusus terjadi di Indonesia, yaitu libur Lebaran.

Rehabilitasi Pasca Bencana, Jokowi: Gedung RSUD Anutapura Palu Pertama Pakai Sistem Shockbreaker

"Penurunan penumpang, hampir terjadi setiap tahun, memang kondisi low season yang merupakan siklus tahunan yaitu Januari, Februari. Dan, Maret baru mengalami peningkatan,” tutur Polana

Dari data angkutan udara domestik yang dihimpun Ditjen Hubud, terlihat adanya fluktuasi jumlah penumpang. Pada 2016 bulan Januari jumlah penumpang 6,7 juta, Februari 6,4 juta, Juli 8,7 juta, dan Desember 8,4 juta. 

Sementara itu, 2017 bulan Januari jumlah penumpang 7,7 juta, Februari 6,5 juta, Juli 9,5 juta, dan Desember 9,0 juta. Sedangkan pada 2018, bulan Januari jumlah penumpang 8,3 juta,  Februari 7,5 juta, Juli 9,7 juta, dan Desember 8,1 juta penumpang.

"Jadi, saya mengajak semua stakeholder untuk optimis memandang bisnis penerbangan tahun ini akan terus tumbuh dan berkembang," ungkapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya