Menhub Budi Minta Jajarannya Jangan Kalah Saing dengan Instansi Lain

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • VIVA/ Cahyo Edi.

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meminta seluruh jajarannya untuk bersaing ketat dengan kementerian lainnya. Permintaan itu agar kinerja kementeriannya bisa lebih maksimal di masa depan.

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional RI Jadi 17, Simak Daftarnya

Hal tersebut ditegaskan Budi saat membuka kegiatan Penyusunan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan tahun 2020 dalam aplikasi E-Planning, di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.

"Persaingan kita dengan Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, kita benchmark itu sebagai satu persaingan. Kita harus sebagai pemenang," ucap Budi dalam sambutannya.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Menurut Budi, sektor-sektor perhubungan saat ini, seperti Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, maupun Pelabuhan Tanjung Priok, sudah mampu bersaing di tingkat Internasional. Karena itu, peningkatan kualitas kementerian dikatakannya dapat terus menjaga konsistensi kualitas sektor-sektor perhubungan.

"Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Tanjung Priok bergeliat, mereka ingin buat kebanggaan-kebanggaan itu ada di kita. Saya melihat itu terjadi dan kita harus serta untuk membantu, men-support cara, jalan keluar dan sama-sama bahu-membahu," ungkapnya. 

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Gorontalo Senilai Rp437 Miliar

"Oleh karenanya kata bersaing yang dititipkan Bapak Presiden ke kita mari kita lakukan dengan baik," tutur dia.

Meski begitu, dalam RKA 2020 tersebut, Budi belum mau menyebutkan secara rinci perkiraan anggaran yang bakal dibutuhkan untuk menjalankan program kerja yang telah direncanakan. Antara lain, penguatan konektivitas dan pemerataan untuk prioritas nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja. 

Kemudian, pembangunan infrastruktur transportasi dengan tetap memperhatikan program pembangunan Indonesia sentris. Kemudian, tetap meningkatkan konektivitas multimoda serta antarmoda mendukung pertumbuhan ekonomi, infrastruktur kawasan tertinggal dan ketahanan bencana.

Adapun kebutuhan alokasi anggaran dalam rangka memenuhi rencana strategis Kementerian Perhubungan 2014-2019 adalah sebesar Rp347,18 triliun. Namun, hingga saat ini hanya mampu mengalokasikan anggaran sebesar Rp252,83 triliun, sehingga masih terdapat financial gap sebesar Rp94,35 triliun. 

"Karenanya, kami ingin menjadikan pekerjaan-pekerjaan pembangunan di Kementerian Perhubungan benar-benar dikaji pemanfaatannya. Dari tahun ke tahun ini sudah bisa kami lakukan dan kami sudah selesaikan beberapa kegiatan-kegiatan yang belum maksimal jadi maksimal," tambahnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya