Sinergi Bisnis BUMN, Pelindo Kelola 167 Pelabuhan Pertamina

Sinergi Kerja Sama Bisnis BUMN Pertamin dan Pelindo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arrijal Rachman

VIVA – PT Pertamina dan PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo I, II, III, dan IV menandatangani nota kesepahaman terkait optimalisasi dan pendayagunaan aset untuk mendistribusikan energi agar lebih efisien. Upaya itu dilakukan di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin 18 Februari 2019.

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024, Konsumsi Pertamax Series Naik 9 Persen

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, bersama dengan Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung, dan Direktur Utama Pelindo IV Farid Padang, dan disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Dalam sambutannya, Rini menegaskan, dengan adanya kesepahaman kerja sama tersebut, maka diharapkan efisiensi bisnis ke lima perusahaan itu dapat tercipta. Lantaran pembagian tugas kerja secara spesifik semakin terbentuk. 

Motoris Pertamina Sudah Layani 37 Panggilan Kendaraan Pemudik Habis BBM di Tol

Pelindo akan ditugaskan untuk mengoptimalkan perannya dalam mengelola aset pelabuhan Pertamina yang sebanyak 167 pelabuhan. Sementara itu, Pertamina akan memiliki fasilitas kemudahan pendistribusian minyak dan berbagai produk turunannya di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo.

"Ini Pertamina punya pelabuhan-pelabuhan, nantinya semua akan dikelola oleh Pelindo I, II, III, dan IV karena mereka kan ekspernya di pelabuhan. Kalau Pertamina ekspernya di minyaknya dari hulu minyak sampai hilir minyak. Nah sinergi ini harus terjadi supaya meningkatkan itu," kata dia.

Harga Minyak Dunia Naik Buntut Konflik Israel-Iran, Pertamina Pastikan Harga BBM Tak Naik

Rini menjelaskan, selama ini, Pertamina yang juga bertugas mendistribusikan bahan bakar minyak kepada seluruh rakyat Indonesia, dibebankan dengan melakukan pengelolaan pelabuhan di samping memanfaatkan pelabuhan Pelindo yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Karenanya, menurut dia, ke depannya Pertamina tidak lagi perlu melakukan pengelolaan pelabuhannya, sehingga dapat fokus untuk mendistribusikan BBM melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bagi masyarakat hingga pelosok dengan optimalisasi pembangunan infrastruktur BBM di pedesaan yang berkapasitas kecil dan sederhana.

"Jadi saya sampaikan, Pertamina harus bikin SPBU kecil yang di desa, Nanti dinamakan PertaShop. Nantinya step by step (Pertamina enggak urus pelabuhannya). Tapi tujuannya untuk efisiensi harus dilakukan," tutur dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya