Merger Garuda-Sriwijaya Air Berpotensi Ciptakan Persaingan Tak Sehat

Pesawat Sriwijaya air.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) tengah melakukan pengawasan terhadap maskapai yang berencana menggabungkan dua perusahaan menjadi satu atau merger. Hal tersebut, dinilai berpotensi terjadi persaingan tidak sehat pada transportasi udara di Indonesia ini.

KNKT Ungkap 6 Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Kita temukan kerjasama operasional. Garuda menempatkan direktur di Sriwijaya. Berpotensi persaingan tidak sehat," ucap Komisioner KPPU, Guntur Syahputra Saragih kepada wartawan di Medan, Rabu siang, 6 Maret 2019.

Guntur mengungkapkan KPPU baru menemukan praktik tersebut di dua maskapai, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Tidak tutup kemungkinan, akan terjadi hal serupa dengan perusahaan penerbangan yang lainnya beroperasi di tanah air ini.

Kesimpulan KNKT Terkait Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

"Kita akan memberikan penilaian terhadap merger beberapa maskapai penerbangan ini. Dengan beberapa pelaku usaha ini," tutur Guntur.

Selain itu, Guntur mengungkapkan KPPU juga terus melakukan penyelidikan terhadap dugaan kartel terhadap kenaikan harga tiket pesawat domestik. Kemudian, kargo dan Avtur masih dalam penelitian untuk dilakukan tindaklanjuti klarifikasi.

Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, KNKT: Thrust Lever Kanan Tak Berfungsi

"Tiket pesawat dugaan kartel dalam masih penyelidikan. Kemarin, kita masukan satu lagi soal avtur, sudah peneltian dan bagasi (Cargo) penelitian," ungkap Guntur.
 

Foto udara kawasan terminal peti kemas di Pelabuhan Pelindo III Cabang Lembar, Lombok Barat, NTB

Pelindo Berhasil Efisiensi Rp 1,3 Triliun Pascamerger, Intip Strateginya

Usai merger, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dilaporkan berhasil mencatatkan efisiensi dan optimalisasi senilai Rp 1,3 triliun pada 2022.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2023