Lion Air Hentikan Operasional 10 Unit Boeing 737 Max 8

Maskapai Lion Air yang jatuh Oktober 2018 menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Setelah Surat Edaran Kementerian Perhubungan, terkait dengan larangan sementara terbang atau temporary grounded pada pesawat Boeing 737 Max 8, pihak Lion Air melakukan pemberhentian pengoperasian sementara pada 10 unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang dimilikinya.

Top Trending: Pertamina Bebastugaskan Karyawan Viral hingga Sosok Pimpinan Jemaah Aolia

Kendati demikian, pesawat yang digunakan untuk rute penerbangan domestik tersebut dijamin tidak akan mengganggu pelayanan penerbangan.

"Tidak ganggu layanan penerbangan dan tetap berjalan normal. Pemberhentian sementara inipun, untuk adanya inspeksi yang dilakukan Kementerian Perhubungan dalam upaya memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, Senin 11 Maret 2019.

Viral Penumpang Pesawat Lion Air Jakarta-Makassar Ricuh Lantaran Delay Selama 9 Jam Lebih

Pihaknya juga akan selalu melaksanakan budaya keselamatan (safety culture) dalam setiap operasional penerbangan. Dengan adanya keputusan tersebut bertujuan, agar operasional penerbangan dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu.

Terkait dengan perawatan atau pengecekan pesawat pihak Lion Air juga melakukan beberapa langkah memastikan kelaikan pesawat.

Prabowo-Gibran Menang Pilpres, Bos Lion Air Rusdi Kirana Ungkap Harapannya

"Lion Air melaksanakan standar operasional prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai dengan aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat," katanya.

Kementerian Perhubungan mengeluarkan surat edaran, setelah insiden jatuhnya pesawat jenis tersebut milik maskapai Ethiopia Airlines di Nairobi beberapa menit, usai lepas landas dari Addis Adaba yang menewaskan seluruh penumpang dengan jumlah 157 penumpang.

Kasusnya hampir serupa dengan maskapai Lion Air JT610, yang jatuh di perairan Pulau Jawa pada Oktober 2018 lalu dan menewaskan 189 orang di dalamnya, setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya