Jawa Tengah Banjir Investor Berkat Tol Trans-Jawa

Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Solo Ngawi saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Batang, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Jumlah investasi di Jawa Tengah diklaim meningkat signifikan setelah tol trans-Jawa beroperasi sejak Desember 2018. Investasi masuk di beberapa kabupaten wilayah pantai utara Jawa Tengah.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Jawa Tengah, Didik Subiyantoro, para investor yang akan masuk Jateng berada di Kabupaten Demak, Semarang, Kendal, Brebes, Tegal, dan daerah lain.

"Beberapa investor itu, termasuk investor besar yang akan mampu menampung ribuan karyawan, seperti di Pemalang itu ada pabrik sepatu, ada juga di kawasan industri lain," kata Didik di Semarang, Selasa, 19 Maret 2019.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Selain iklim investasi yang kondusif serta letak strategis, menurut Didik, tol trans-Jawa menjadi alasan para investor baru menanamkan investasinya di Jawa Tengah. Hal itu seperti dikonfirmasi dari calon investor di Pemalang tentang alasannya memilih berinvestasi di Jateng.

"Dia bilang karena letaknya strategis, berada di tengah-tengah. Jadi kalau mau ekspor bisa lewat Jakarta, Surabaya dan Semarang. Adanya tol trans-Jawa juga membuat akses makin mudah dan cepat," ujarnya.

Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

Dia juga menyebut berbagai kemudahan berinvestasi di Jateng menjadi alasan para investor masuk. Pelayanan perizinan satu pintu secara online di DPMPTSP dipercaya menjadi magnet para investor masuk ke Jateng.

Jateng juga memiliki tim percepatan pembangunan kawasan industri serta Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha yang mengawal perizinan dan semua yang dibutuhkan calon investor. Satgas itu mengawal mulai orang berminat berinvestasi, membantu perizinan sampai pada mereka berinvestasi secara nyata.

Karena itu, dengan adanya tol trans-Jawa, sejumlah kawasan industri terpadu, iklim investasi yang kondusif, dipastikan investasi di Jateng akan makin tumbuh pesat.

"Tahun lalu, dari target Rp47 triliun kami bisa merealisasikan sampai Rp59 triliun. Tahun ini targetnya Rp56 triliun, dan dengan banyaknya calon investor yang akan masuk, kami yakin target itu terpenuhi dan mampu melebihi target," ujarnya.

Sejumlah investor baru memang banyak yang ingin berinvestasi di Jawa Tengah. Di Kawasan Industri Kendal (KIK), misal, ada puluhan investor baru yang segera merealisasikan investasinya di sana.

Menurut Head of Sales & Marketing PT KIK, Juliani Kusumaningrum, hingga Februari 2019 sudah ada 51 tenant yang akan berinvestasi di KIK. "Masuknya investor baru tersebut tidak terlepas dari dampak positif dibangunnya tol trans-Jawa. Adanya tol trans-Jawa membuat investor baru percaya akan kemudahan akses jalan logistik ke Jawa Tengah," katanya.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sejak awal memang menggenjot sektor investasi. Selain mendapat kemudahan dengan pembangunan tol trans-Jawa, Ganjar juga menyiapkan jurus jitu untuk merealisasikan target investasi, yakni dengan tur investasi.

"Tahun ini jumlah proyek yang kami tawarkan ada 63 proyek. Terdiri dari 36 proyek sektor pariwisata, delapan di sektor pertanian, empat di manufaktur, tujuh di properti dan ada 58 aset milik Pemprov Jateng dari BUMN dan BUMD," ujarnya.

Ganjar menerangkan, seluruh proyek investasi itu berdasarkan studi Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jateng (Krejateng) yang dibidangi oleh Bank Indonesia sampai tingkat kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Dengan modal kajian tu, Ganjar optimis besaran target investasi bisa tercapai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya