BI: Utang Luar Negeri RI Naik US$4,8 Miliar Februari 2019

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri atau ULN Indonesia pada Februari 2019, sebesar US$388,7 miliar. Terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$193,8 miliar, serta utang swasta, termasuk BUMN sebesar US$194,9 miliar.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Berdasarkan laporannya, BI mengungkapkan, posisi ULN tersebut naik US$4,8 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir periode sebelumnya, karena neto transaksi penarikan ULN. 

Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 8,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy )pada Februari 2019, meningkat dibandingkan dengan 7,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut, terutama bersumber dari pertumbuhan ULN pemerintah.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Posisi ULN pemerintah pada Februari 2019, sebesar US$190,8 miliar atau tumbuh 7,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,9 persen (yoy).

"Pertumbuhan ULN pemerintah tersebut, terutama dipengaruhi oleh arus masuk dana investor asing di pasar SBN domestik selama Februari 2019. Yang menunjukkan peningkatan kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia," tulis laporan BI, Senin 15 April 2019.

BI Pede Inflasi Indonesia Bakal Terkendali Sesuai Target 2024

Selain itu, pada Februari 2019, pemerintah juga menerbitkan Global Sukuk, untuk mendukung pembiayaan fiskal dalam kerangka Green Bond dan Green Sukuk. Masuknya aliran dana ULN kepada pemerintah, memberikan kesempatan lebih besar bagi pembiayaan belanja negara dan investasi pemerintah. 

Adapun posisi ULN swasta pada Februari 2019, sebesar US$1,3 miliar atau tumbuh sebesar 10,8 persen (yoy). ULN swasta sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 74,2 persen.

Dengan begitu, BI mencatat bahwa rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat 36,9 persen pada akhir Februari 2019, relatif tidak banyak berubah dari bulan sebelumnya dan masih berada di kisaran rata-rata negara peers.

Selain itu, berdasarkan jangka waktunya, struktur ULN Indonesia pada akhir Februari 2019, tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,3 persen dari total ULN.

"Dengan perkembangan tersebut, meskipun ULN Indonesia mengalami peningkatan, namun struktur ULN Indonesia tetap sehat," ungkap BI. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya