BI Ubah Proyeksi Kenaikan Suku Bunga Acuan, Ini Penjelasannya

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Bank Indonesia kembali mengubah proyeksinya arah kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed. Hingga 2020, BI menilai, suku bunga acuan The Fed, yakni Fed Fund Rate tidak akan mengalami kenaikan.

BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru

Sebelumnya, BI memperkirakan, The Fed bakal tetap menaikkan Fed Fund Rate sebanyak satu kali lagi pada tahun ini atau awal 2020.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, perubahan proyeksi tersebut, karena data-data pertumbuhan ekonomi AS hingga saat ini tidak juga menunjukkan perbaikan di tengah inflasi yang masih rendah.

BI Sudah Gelontorkan Rp 75 Triliun Uang Tunai Buat Lebaran 2024

"Dengan bacaan terakhir, dengan pertumbuhan ekonomi AS melambat dan inflasi enggak tinggi. Maka asumsi kami ,The Fed tidak akan menaikkan suku bunga tahun ini maupun tahun depan," kata dia, saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 25 April 2019.

Berdasarkan proyeksi terakhir International Monetery Fund atau IMF dalam World Exonomic Outlook edisi April 2019, memang pertumbuhan ekonomi AS pada 2019, diperkirkan hanya mencapai 2,3 persen dan pada 2020, menjadi 1,9 persen. Angka tersebut, jauh melambat dari catatan 2018, yang sebesar 2,9 persen.

BI Wanti-wanti Kenaikan Inflasi di Periode Ramadhan dan Idul FItri 

Sementara itu, terkait kebijakan suku bung The Fed, memang sejak tahun lalu The Fed telah menaikkan Fed Fund Rate sebanyak empat kali, yakni dari rentang 1,5-1,75 persen menjadi 2,25-2,5 persen. Kebijakan itu sebagai bentuk langkah The Fed dalam melakukan normalisasi kebijakan moneternya.

Namun, lantaran data-data perekonomian AS tidak mengalami perbaikan, The Fed terpaksa harus menunda langkah normalisasi tersebut untuk menunjang kinerja pertumbuhan ekonomi AS. Khususnya, yang terdampak perang perdagangannya dengan China, sejak tahun lalu.

"Semula, Fed Fund Rate naik satu kali atau dua kali di tahun ini, atau tahun depan perkirakan kami menjadi tidak naik tahun ini dan tahun depan," papar Perry. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya