- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Bank Indonesia optimistis, laju inflasi sepanjang 2019, akan tetap terjaga di bawah kisaran sasaran inflasi 3,5 persen plus minus satu persen. Itu disebabkan inflasi pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini dipastikan bisa rendah, lantaran harga-harga terkendali.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, bahkan tak ragu menyatakan bahwa inflasi 2019 akan bisa mencapai 3,1 persen. Angka tersebut lebih rendah dari realisasi inflasi sepanjang 2018, yang berada diposisi 3,17 persen secara tahunan.
"Insya Allah inflasi di Ramadan tahun ini akan lebih rendah dari tahun lalu. Sehingga, kenapa akhir tahun ini kita perkirakan inflasinya itu lebih rendah dari 3,5 persen, perkiraan kami bisa mengarah ke 3,1 persen," kata Perry di kantornya, Jakarta, Jumat 26 April 2019.
Meski tidak menyebutkan secara spesifik angka proyeksi inflasi sepanjang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini yang jatuh pada Mei-Juni 2019. Namun, Perry menegaskan, angkanya akan lebih rendah dari inflasi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 0,21 persen.
"Biasanya, bulan Ramadan ada kenaikan. Tetapi, dengan keterjagaan pasokan pangan, Insya Allah inflasi di bulan Ramadan tahun ini akan lebih rendah dari tahun lalu," tegasnya.
Menurut dia, itu disebabkan komitmen pemerintah sangat kuat untuk menjaga ketersediaan pasokan barang, khususnya bahan-bahan pokok. Di samping juga koordinasi Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah terus memastikan bahwa harga-harga, khususnya pangan, akan tetap rendah dan terkendali.
"Kita juga mencermati inflasi yang terkait angkutan udara, tentu saja kami juga mengimbau kepada masyarakat jauh-jauh hari merencanakannya (pembelian), sehingga memang tidak menjadi tekanan inflasi yang tinggi dari sisi tarif angkutan udara," ungkap Perry. (asp)