Solusi Kemenhub Urai Kepadatan Arus Mudik 2019 di Pelabuhan Merak

Antrean kendaraan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Yandi Deslatama (Serang)

VIVA – Guna mengurai kepadatan penumpang bus, kendaraan pribadi roda empat dan dua di Pelabuhan Merak Banten, Kementerian Perhubungan menawarkan beberapa solusi kepadatan tersebut yang disebabkan oleh penumpukan kendaraan pada saat puncak arus mudik 2019.

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi pun berkoordinasi dengan pihak terkait. Rapat itu digelar di kantor PT ASDP Indonesia Ferry Merak Banten, Jumat malam, 3 Mei 2019.

"Rapat hari ini (Jumat kemarin), merupakan rapat pertama kali kita untuk mengumpulkan persoalan-persoalan, serta mencari alternatif solusi untuk angkutan Lebaran, serta manajemennya seperti apa," ujar Budi dikutip dari keterangan resminya, Sabtu 4 Mei 2019. 

Bus dan Truk Padati Pelabuhan Bakauheni, Melonjak dibandingkan Sehari Sebelumnya

Budi mengatakan, pihaknya akan mencoba mengubah pola pergerakan masyarakat yang akan menyeberang dari pelabuhan Merak Banten menuju Bakauheni Lampung. Sehingga, kepadatan bisa terurai.

"Kita akan mencoba mendorong masyarakat untuk menyeberang pada siang hari, karena masih ada pola masyarakat di tahun 2017 dan 2018, masyarakat menyeberang itu baik penumpang, kendaraan, termasuk sepeda motor pola waktunya itu antara jam 00.00 sampai 04.00. Itu tinggi sekali di waktu itu," ungkapnya. 

Menhub Siapkan Opsi Lima Kapal TBB Hadapi Lonjakan Arus Balik di Bakauheni

Selain itu, pemerintah akan mencoba mengimbau dan mendorong masyarakat, baik itu penumpang bus, pengendara sepeda motor dan mobil pribadi, agar menyeberang pada siang hari, sehingga tidak terjadi penumpukan di malam hari. 

"Karena, sekarang jalan tol sudah ada, kita akan mencoba mengubah mindset masyarakat, supaya siang hari itu mereka sudah menyeberang," tambahnya. 

Sejumlah masukan dari pihak-pihak terkait juga ditampung dalam rapat tersebut. Agar, bisa dijadikan dasar untuk pemerintah merumuskan kebijakan. 

"Tadi ada beberapa ide yang sudah kita sampaikan, tetapi ini akan kita diskusikan kembali dan akan saya laporkan ke Pak Menteri," ujarnya. 

Pertama, pihaknya akan mengimbau untuk pola ganjil genap bagi kendaraan yang akan menyeberang. Misalnya pukul 00.00 ke atas bagi kendaraan roda dua dan empat yang memiliki pelat nomor ganjil, selain itu yang pelat nomor genap pukul 00.00 ke bawah. 

Selanjutnya, yang kedua dengan pola memberikan discount tarif. Misalnya untuk penumpang yang menyeberang siang hari akan diberikan discount pengurangan harga tiket, tetapi untuk yang menyeberang malam hari tarifnya normal. 

"Tujuannya untuk mendorong masyarakat menyeberang pada siang hari," kata Budi. 

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi.

Sedangkan pada penyelenggaraan angkutan Lebaran 2019, terdapat alih fungsi yang awalnya Dermaga 6 Merak diperuntukkan untuk penyeberangan sepeda motor berubah menjadi dermaga eksekutif atau premium, serta untuk penyeberangan sepeda motor sendiri dialihkan ke dermaga 7. 

"Jadi, ini pemasangan tenda dan kipas angin akan lebih panjang lagi (jaraknya), dan sepanjang itu sekitar 500 meter kita harapkan disediakan pelayanan kesehatan, mobile toilet, kemudian juga ada hiburan termasuk makan dan minum gratis barangkali kita harapkan ada supaya masyarakat tidak jenuh untuk menunggu," ujar Budi.

Kemudian berikutnya, Dirjen Budi mengungkapkan, kapal yang di bawah 5.000 GT terdapat tiga kapal (di lintasan Merak-Bakauheni) pada H-3 Lebaran tidak boleh lagi melakukan aktivitas pelayanan penyeberangan. 

"Nanti akan saya coba diskusikan kembali dan akan saya laporkan ke Pak Menteri, jika ini merupakan solusi yang baik kita akan coba laksanakan," kata Dirjen. 

Pada kesempatan yang sama, Budi mendorong kepada masyarakat di sekitar kawasan industri Tangerang yang akan menyeberang ke Lampung, untuk memanfaatkan program Mudik Gratis Kemenhub dengan menggunakan Kapal Ro-Ro. 

"Saya masih punya mudik gratis dengan menggunakan Kapal Ro-Ro daei Jakarta ke Lampung dan itu masih belum banyak terisi, saya mendorong masyarakat di sekitar Tangerang untuk memanfaatkan program tersebut," tambahnya. 

Sementara itu, Direktur Komersial PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) M. Yusuf Hadi mengatakan, tahun ini pihaknya menyiapkan digitalisasi tiket dari end to end. Sehingga, masyarakat nanti sudah bisa membeli tiket secara online. 

"Online di sini belum berjadwal, jadi hanya mereservasi membeli tiket dan mengisi data," katanya. "Kenapa belum berjadwal, karena kita harus sinkronisasi dengan seluruh kapal dan pelabuhan ini butuh waktu," tambahnya. 

Turut hadir dalam rapat ini Direktur ASDP Ditjen Hubdat Chandra Irawan, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VII Provinsi Banten Nurhadi Unggul, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Merak Solikin, perwakilan Polda Banten, perwakilan Kodim Banten, DPP Gapasdap, serta DPP INFA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya