Survei BI: Penjualan Eceran Naik di Maret, April Melambat

Gedung Bank Indonesia (BI).
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Bank Indonesia mencatat, terjadi peningkatan penjualan eceran pada Maret 2019. Berdasarkan Survei Penjualan Eceran BI.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Peningkatan itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil atau IPR pada Maret 2019, tercatat sebesar 230,2 atau tumbuh 10,1 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 9,1 persen (yoy) pada Februari 2019.

Pertumbuhan itu ditopang oleh penjualan sub-kelompok sandang, terutama pakaian jadi dan produk alas kaki maupun perlengkapannya, serta kelompok suku cadang dan aksesoris. Masing-masing tercatat tumbuh 41,2 persen (yoy) dan 20,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan catatan bulan sebelumnya yang meningkat 33,7 persen (yoy) dan 20,7 persen (yoy).

BI Pede Inflasi Indonesia Bakal Terkendali Sesuai Target 2024

Berdasarkan wilayahnya, pertumbuhan IPR sebagian besar kota yang disurvei tercatat mengalami pertumbuhan positif. Pada Maret 2019, penjualan eceran di kota Surabaya, tercatat tumbuh paling tinggi mencapai 50,8 persen (yoy), diikuti Manado, sebesar 34 persen (yoy).

Meski Maret mampu tumbuh, BI mencatat bahwa pada April 2019, laju penjualan eceren mengalami perlambatan. Itu tercermin dari IPR April 2019, yang tumbuh sebesar 5,7 persen, melambat dibandingkan IPR Maret, sebesar 10,1 persen (yoy).

BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru

Pertumbuhan penjualan eceran pada April, masih ditopang oleh subkelompok komoditas Sandang, terutama pakaian jadi, serta kelompok komoditas suku cadang dan aksesoris yang masing-masing tumbuh 22,0 persen (yoy) dan 15,5 persen (yoy).

Pada April 2019, perlambatan kinerja penjualan eceran secara nasional, terutama dipengaruhi oleh kontraksi penjualan eceran di sebagian kota seperti Bandung, sebesar -9,7 persen (yoy) dan Denpasar -3,1 persen (yoy). Di sisi Iain, sejumlah kota mengalami ekspansi pertumbuhan, seperti Surabaya 32,5 persen (yoy) dan Makassar 42,2 persen (yoy).

BI juga mengungkapkan, dari survei itu responden memprakirakan penjualan eceran pada tiga dan enam bulan mendatang atau Juni - September 2019, akan menurun. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) tiga bulan yang akan datang sebesar 154,9 lebih rendah dibandingkan 155,1 IEP pada bulan sebelumnya.

"Responden menyampaikan penurunan penjualan tersebut diprakirakan terjadi pascamencapai puncak penjualan pada Ramadan yang berlangsung di bulan Mei 2019, dan Idul Fitri yang terjadi di awal Juni 2019, di tengah peralihan kebutuhan untuk persiapan tahun ajaran baru," tulis BI, Selasa 7 Mei 2019.

Penurunan penjualan juga diprakirakan terjadi pada enam bulan yang akan datang, tercermin dari IEP enam bulan mendatang September 2019 sebesar 149,9, lebih rendah dari 151,3 pada bulan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya