Tiga Hari Operasi, Layanan Tukar Uang BI Tersedot Rp40,6 Triliun

Penukaran Uang Bank Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA – Bank Indonesia mencatat adanya antusiasme yang besar dari masyarakat untuk melakukan penukaran uang pecahan menjelang Lebaran 2019. Uang pecahan kecil yang disediakan BI mulai dari nominal Rp20 ribu hingga Rp2.000.

Cegah Penukaran Uang di Jalanan, BI Tambah Batas Jumlah Penukaran Jadi Maksimum Rp 4 Juta

Deputi Gubernur BI, Rosmaya mengatakan, sejak dibuka pada 13 Mei 2019 lalu, uang yang telah disalurkan melalui layanan tersebut sudah berjumlah Rp40,6 triliun dari total uang pecahan yang disediakan BI senilai Rp217,1 triliun.

"Ini antusiasme masyarakat banyak sekali," kata Rosmaya di Gedung BI, Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.

BI: Penjualan Eceran Januari 2024 Terkontraksi 1 Persen

Meski sudah banyak tersalurkan Rosmaya menegaskan, masyarakat tidak perlu cemas kehabisan. Sebab, layanan penukaran uang pecahan BI masih berlangsung hingga 1 Juni 2019. Adapun jumlah titik penukaran yang disediakan tahun ini dari 2.895 titik menjadi 2.900, tersebar seluruh Indonesia.

"Kemudian, nanti pada saat mudik kita akan tambah di waktu-waktu mudik untuk di rest area, pom bensin dan seterusnya," tutur dia.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Sebagai informasi, layanan penukaran uang pecahan kecil yang telah disediakan BI tersebut turut menyediakan sistem paket, yakni senilai Rp3,9 juta. Ketersediaan uang pecahan sejumlah Rp217,1 triliun itu meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp191,3 triliun.

Rosmaya menjabarkan, aspek yang memengaruhi kenaikan tersebut adalah kebutuhan uang saat libur panjang Lebaran yang kurang lebih 10 sampai 11 hari. 

Selain itu, juga dipicu kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara sebesar lima persen pada 2019, dan pembayaran Tunjangan Hari Raya mereka sebelum Lebaran. 

Dia menjelaskan, kenaikan kebutuhan uang atau outflow pada periode kali ini ini diperkirakan terjadi di seluruh satker kas di seluruh daerah. Sebaran kebutuhan terbesar diperkirakan berada di pulau Jawa Non Jabodetabek yang sebesar 38,7 persen atau sebesar Rp84 triliun dan Jabodetabek sebesar 23,7 persen atau Rp51,5 triliun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya