Menuju Digital Banking, Bank Mandiri Siapkan 2,4 Triliun untuk IT

Gedung Bank Mandiri
Sumber :
  • www.mandiri-capital.co.id

VIVA – PT Bank Mandiri Tbk mulai menunjukkan keseriusannya untuk digital banking. Hal itu dibuktikan dengan alokasi anggaran yang dilakukan. Setengah dari belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan pada tahun ini dialokasikan untuk sistem teknologi informasi atau information technology (IT). 

Livin' by Mandiri Beri Bebas Biaya Transfer Antarbank, Begini Caranya

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp4,8 triliun pada tahun ini. Sebanyak Rp2,4 triliun atau setengahnya untuk IT, dan setengahnya lagi untuk bangunan. 

"Capex kita Rp4,8 triliun, setengahnya itu untuk IT Rp2,4 triliun dan Rp2,4 triliun lagi buat bangunan," ujar Panji di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2019. 

Livin' by Mandiri Error Jadi Trending Topic Twitter

Ia menjabarkan Rp2,4 triliun untuk IT itu terdiri dari back office, middle office dan front office. Digital Banking Development atau pengembangan perbankan digital itu, lanjut dia, berada di alokasi anggaran front office. 

"Di back office kami benahi juga baik processor, baik hardware-nya maupun sistemnya maupun interfacing-nya. Dan kalau yang middle office itu dalam rangka kekuatan, anti dari operasional risk," kata dia.

Bank Mandiri Siap Layani Investor Cari Peluang Investasi di RI

Sementara itu, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri, Hery Gunardi mengatakan, telah terjadi shifting transaksi atau peralihan transaksi di Bank Mandiri menjadi lebih dominan ke sisi elektronik atau digital banking. 

"80 juta transaksi per bulan (di Bank Mandiri) itu sudah 92 persen lewat channel, seperti Internet Banking. Jadi di kantor cabang itu hanya 8 sampai 9 persen (transaksi), itu mungkin menurun terus," kata Hery.

Karena itulah, lanjut dia, buka cabang atau pembelian gedung oleh Bank Mandiri akhir-akhir ini terus mengalami penurunan. 

"Mengenai cabang, memang dua tahun lalu, 100-120 dibuka cabang baru untuk reguler dan mikro, tapi tahun lalu sudah menurun drastis jadi 50, tahun ini jadi 10," jelas dia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya