- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA – PT Pertamina Marketing Operation Region III mencatat, kebutuhan bahan bakar biosolar untuk moda transportasi kereta api di lokasi pengisian utama lokomotif Daerah Operasional 1 Jatinegara, Jakarta Timur meningkat sebesar 30 persen, dari 90 kiloliter menjadi 115 kiloliter per harinya jelang Hari Raya Idul Fitri 2019.
Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami, mengatakan, peningkatan permintaan tersebut seiring dengan meningkatnya pelayanan di Dipo Lokomotif Jatinegara selama arus mudik, karena penambahan jadwal kereta api, yakni dari 55 menjadi 70 lokomotif per hari.
"Peningkatan permintaan biosolar bersubsidi ini tidak berpengaruh banyak pada kuota, karena sudah masuk dalam perhitungan dalam kuota tahunan," kata Dewi seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 3 Juni 2019.
Selama masa arus mudik hingga arus balik, tim Satuan Tugas dari Pertamina MOR III dikatakannya akan selalu siaga di Dipo Lokomotif wilayah Jawa Bagian Barat tersebut selama 7 x 24 jam, untuk melayani kebutuhan bahan bakar moda transportasi kereta api.
"Kami terus berupaya agar ketahanan biosolar untuk moda transportasi kereta api rute jarak jauh terjaga,” ujar Dewi.
Dewi menambahkan, selama masa arus mudik hingga H+10 Lebaran, pihaknya juga telah menyiapkan tambahan mobil tangki untuk biosolar subsidi sebanyak delapan unit. Itu ditujukan supaya para pemudik yang menggunakan jasa moda transportasi kereta api dapat pulang ke kampung halaman dengan aman dan nyaman.
"Kesiapan stok bahan bakar serta sarana dan fasilitas selama masa Satgas Ramadan dan Idul Fitri ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk selalu siaga melayani masyarakat," tutur dia.
Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%
Selama periode Satgas RAFI dibandingkan normal untuk Avtur naik sekitar 10,7%. Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi awal yang kami hitung.
