Hantam Sektor Komoditas, BCA Antisipasi Perang Dagang AS-China

Presdir PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiatmadja
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Audy Alwi

VIVA – Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya turut merasakan ketegangan perang dagang AS-China di Indonesia. 

Tumbuh 11,7 Persen, BCA Bukukan Laba Bersih Rp 12,9 Triliun Kuartal I-2024

Jahja mengatakan pihak AS-China belum mendapatkan kesepakatan dan akan berimbas kepada perlambatan perekonomian di China, dan tentunya berdampak kepada komoditas di Indonesia.

"Jika kita perhatikan perang dagang itu terutama berapa jauh growth dari China. Kita ini seperti ekor dragon, kalau naganya lesu ekornya lesu, karena apa? Komoditas. Kalau komoditas lesu itu menjadi masalah buying power kita," ucap Jahja Setiaatmadja di Hotel Kempinski, Rabu, 12 Juni 2019

Hari Kartini, Perempuan Bisa Dapat Bunga Kredit BCA 3 Persenan

Selain itu, Jahja menilai Indonesia sebagai negara yang memiliki ketergantungan terhadap ekspor komoditas, ini akan menguntungkan dari sisi penciptaan lapangan pekerjaan daya beli masyarakat. 

"Karena kekuatan ekspor berkurang lalu employment juga tersendat. Itu menjadi masalah, jadi harus kita antisipasi betapa pengaruh ke growth dari China, dari pengaruh perang dagang ini," ujarnya.

Deretan 5 Brand Perbankan Terkuat di Dunia, BCA Menempati Posisi Pertama
Menara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) MH Thamrin, Jakarta Pusat.

BCA Himpun DPK Rp 1.121 Triliun hingga Kuartal I-2024, Naik 7,9 Persen

BCA juga mencatat dana giro dan tabungan (CASA) juga tercatat tumbuh sekitar 7,3 persen, mencapai Rp 904,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024