Perpindahan Maskapai ke Kertajati Tak Buat Pariwisata Bandung Mati

Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Munculnya sejumlah kritik dan cibiran terkait perpindahan sejumlah maskapai domestik dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Kertajati di Majalengka dinilai sangat wajar. Situasi tersebut dinilai tak banyak pengaruhi kondisi ekonomi kota Bandung.

Mulai 29 Oktober 2023, AirAsia Layani Rute Penerbangan Kertajati-Denpasar

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Taufik Mulyono mengatakan adanya perpindahan maskapai ini seharusnya tidak membuat masyarakat mencibir kebijakan, sebab yang dibutuhkan saat ini adalah solusi bukan untuk kepentingan Bandung saja.

“Jangan hanya mencaci-maki, tetapi seharusnya cari solusi. Jangan hanya melihat kepentingan Bandung saja karena saya yakin dengan pemindahan penerbangan itu pariwisata Bandung tidak akan mati karena sudah dikenal sebagai kota Pendidikan dan wisata kulinernya,” kata Agus dalam keterangannya dikutip, Minggu 23 Juni 2019.

369 Jemaah Haji Akan Terbang Perdana dari Bandara Kertajati Malam Ini

Menurut dia, terkait kendala yang dihadapi penumpang pesawat yang harus melalui perjalanan darat cukup jauh menuju Bandara Kertajati, hal tersebut bisa dengan mudah diselesaikan.

“Solusinya, diperlukan angkutan shuttle bus yang andal dengan penambahan simpul pemberangkatan ke Bandara Kertajati dari Bandung maupun kota-kota lain di sekitarnya. Dan tidak kalah penting lagi, angkutan itu harus bersubsidi agar masyarakat bisa tertarik,” ujarnya.

Asrama Haji Indramayu Siap Layani 8.968 Jemaah

Jalan keluar berikutnya, Pemerintah harus mempercepat pembangunan tol Cisumdawu. Karena dengan beroperasinya tol tersebut, waktu tempuh penumpang dari kota-kota di sekitar Bandara Kertajati menjadi lebih cepat.

Sementara, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Andreas Wijanto menyebut sudah ada 19 operator bus dan 167 armada angkutan umum yang siap melayani transportasi darat dari dan menuju Bandara Kertajati menuju Bandung, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Cikarang, Indramayu, Purwakarta, dan Sumedang.

“Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi, karena dengan hadirnya Bandara Kertajati akan membuka pariwisata di daerah Timur Jawa Barat,” jelas Andreas.

Sedangkan, Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman menambahkan, keterbatasan runway di Bandara Husein Sastranegara akan menghambat pertumbuhan daerah Jawa Barat secara keseluruhan. Sehingga jika terus-menerus terjadi penolakan menolak migrasi penerbangan ke Bandara Kertajati, maka masyarakat sendiri yang akan dirugikan.

“Potensi Bandung dan Jawa Barat terkendala dengan keterbatasan Bandara Husein Sastranegara. Kertajati saya yakin bisa berperan sebagai attractive gateway untuk business traveller ke Jawa Barat,” katanya.

Menurut Gerry, yang perlu terus menerus dilakukan pemerintah, AP II, dan stakeholder lainnya saat ini adalah memperluas informasi agar publik memahami kemajuan pengembangan infrastruktur pendukung Bandara Kertajati.

“Jadi jangan hanya diberitakan soal Kertajatinya saja. Tetapi ceritakan juga proses pembangunan jalan tol dan sebagainya,” tegas Gerry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya