Populasi Sapi Terus Bertambah, RI Belum Bisa Swasembada Daging

Loka Penelitian Sapi Potong, Grati, Pasuruan
Sumber :

VIVA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dalam kurun waktu 6 tahun jumlah populasi sapi di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 ada 12,7 juta sapi sedangkan pada tahun 2019 ada 17,2 juta ekor sapi sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS). 

Kemenhub Optimalkan Kapal Ternak Kejar Target RI Swasembada Daging

"Artinya ada peningkatan sekitar 4 juta lebih. Tercatat, dari 17,2 juta ton sapi potong nasional, 4,6 juta ekor diantaranya adalah hasil Peternak di Jawa Timur. Khusus di Jawa Timur, Provinsi ini merupakan daerah yang paling pesat populasinya," kata Amran di Loka Penetian Sapi Potong, Grati, Pasuruan, Jumat, 28 Juni 2019.

Amran mengatakan, peningkatan populasi sapi potong merupakan capaian tertinggi selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia membandingkan, selama 70 tahun sebelum pemerintahan Jokowi pertambahan populasi sapi di Indonesia hanya 185 ribu sampai 200 ribu ekor saja.

Khofifah Janjikan Ratusan Proyek Infrastruktur di Jatim pada 2020

"Pertambahan populasi setiap tahun 1 juta ekor sejak 2015. Jadi kita bisa bandingkan ini 4 tahun sebelumnya, dengan sebelum Pemerintahan Jokowi-JK. Dulu setiap tahun pertambambahannya hanya 185 ribu ekor sampai 200 ekor. Pada 2015 kita pertambahan jumlah populasi ada peningkatan dalam setahun 1 juta ekor. Artinya ada peningkatan 500 persen," ujar Amran.

Namun, Amran mengungkapkan pekerjaan rumah yang belum bisa dituntaskan pemerintah adalah mewujudkan swasembada daging sapi. Amran optimis dengan pertambahan populasi sapi swasembada daging sapi bakal terwujud dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Mutasi Pejabat Kementan Dipersoalkan

"Kita harapkan lebih cepat, populasi kita kan sudah 17,2 juta ekor sapi sekarang. Selandia Baru butuh waktu 10 tahun agar swasembada, kita kalau bisa lebih cepat. Selama ini kita masih impor 400 sampai 500 ton, nah semoga kalau sapi terus bertambah 1 juta per tahun, mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya sudah tidak impor," tutur Amran.

Amran mengatakan, pemerintah sejak empat setengah tahun lalu sudah menerapkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Program ini dirancang untuk menambah daya gedor produksi sapi guna mewujudkan swasembada daging.

"Program ini antara lain meliputi pemberian inseminasi buatan (IB) dan semen atau sperma sapi khusus secara gratis setiap tahun. Alhamdulillah sudah ada hasil yang baik dengan mengembangkan sapi unggulan seperti belgian blue, brahman dan ongole. Kita galakan terus kita ajak masyarakat untuk berpartisipasi meningkatkan populasi sapi di Indonesia," ungkap Amran. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya