Tak Ada Aturan Pengendalian Kandang Dinilai Buat Harga Ayam Anjlok

Daging ayam potong
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Anjloknya harga ayam di pasaran akhir-akhir ini dinilai karena kurang siapnya pemerintah mengatur suplai ayam di tingkat hulu. Pemerintah dinilai membiarkan pertumbuhan kandang ayam tanpa terkendali sehingga memicu oversupply ayam yang berkelanjutan.

Daftar Harga Pangan 12 September 2023: Bawang Putih dan Cabai Merah Turun

Direktur Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka), Yeka Hendra Fatika mengatakan pengaturan harga ayam di sistem distribusi tidak akan berpengaruh ke membaiknya harga jika regulasi kandang tidak diurus juga. 

"Adanya surat edaran (Kementan) tanggal 26 Juni 2019 untuk memotong DOC (day old chiken) artinya Kementan mengakui adanya kelebihan suplai itu," ujar Yeka, dalam keterangannya dikutip Senin 1 Juli 2019.

Harga Ayam di Mandailing Natal Tembus Rp 60.000, Begini Penjelasan Peternak

Ia menilai, berlebihnya DOC atau bibit untuk ternak ayam dinilai menjadi akar masalah dari melambungnya pasokan daging ayam di pasaran. Permintaan DOC yang tinggi merupakan dampak dari tidak diaturnya jumlah kandang ayam. 

Untuk itu, dengan mengatur jumlah kandang Kementan nantinya bisa lebih mudah memberikan izin pemberian impor grand parant stock (GPS). Dengan demikian, jumlah DOC pun bisa lebih terkendali. 

Harga Daging Ayam dan Cabai di Sumedang Mahal, Omzet Pedagang Turun hingga 50 Persen

Menurut Yeka, inilah yang disayangkan tidak dilakukan pemerintah sedari dulu. Padahal masalah kelebihan pasokan ayam mulai terasa sejak 2010. 

Saat ini sendiri, Yeka menyatakan, jumlah permintaan DOC kerap lebih banyak 13—17 persen dari permintaan ayam di pasaran. Sedari dahulu permintaan ayam di pasaran kurang lebih hanya 60 juta ekor per minggu di seluruh Indonesia.  
"Demand DOC melebihi demand ayam, diperkirakan mencapai 68-70 juta per minggu," ujarnya. 

Sebagai informasi, harga ayam hidup di tingkat peternak sempat jatuh ke posisi Rp8 ribu per ekor. Harga tersebut jelas merugikan sebab biasanya harga ayam di tingkat peternak bisa menyentuh angka Rp17—18 ribu per ekor.

Sebelumnya diberitakan, dalam mengatasi anjloknya harga daging ayam, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, pihaknya bersama para peternak sedang membongkar permainan harga ayam potong di sejumlah daerah.

Menurut dia, pemerintah juga sedang memburu para broker yang memainkan harga ayam potong di pasaran. Ia juga menyatakan harga ayam yang turun disebabkan oleh permainan broker di tingkat peternak.

Untuk itu, saat ini, tim satgas pangan diterjunkan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung, untuk menginvestigasi penyebab anjloknya harga ayam.

"Tim sudah turun di Jatim, Jateng, dan Jabar. Laporan sementara, katanya ada broker yang bermain. Pasti kita akan terima laporan, kita tunggu laporan lengkap tim yang saat ini turun di sentra produksi ayam," kata Amran, Jumat 28 Juni 2019. (ben)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya