Semester II-2019, Penerbitan Obligasi Diprediksi Meningkat

Aktivitas Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Setelah mengalami kelesuan di sepanjang semester I-2019, Pemeringkat Efek Indonesia alias Pefindo optimistis bahwa penerbitan surat utang atau obligasi akan ramai pada semester II-2019.

Harga Emas Hari Ini 22 April 2024: Produk Global dan Antam Kompak Merosot

Direktur Utama Pefindo, Salyadi Saputra menjelaskan, sampai dengan 30 Juni 2019 penerbitan obligasi korporasi tercatat baru mencapai sebesar Rp52,5 triliun.

Namun, dia meyakini bahwa hingga akhir 2019, target penerbitan obligasi yang diketahui sama dengan target 2018, yakni sebesar Rp135 triliun, akan mampu tercapai.

Garuda Indonesia Raup Laba US$251,9 Juta pada 2023

"Kita perkirakan sampai akhir tahun sama (dengan 2018), Rp135 triliun," kata Salyadi di Gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa 16 Juli 2019.

Salyadi mengatakan, tren penerbitan obligasi yang diprediksi ramai pada semester II-2019, setelah mengalami kelesuan di semester I-2019, berkebalikan dengan kondisi 2018.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

Karena pada tahun lalu, penerbitan obligasi di semester I-2018 justru cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan semester II-2018. Hal itu menurutnya berkaitan dengan dinamika dari tingkat suku bunga, yang berlaku di kedua semester pada tahun tersebut.

"Jadi trennya itu kalau tahun lalu, semester pertama itu (penerbitan obligasi) besar, karena tingkat suku bunga rendah. Setelah kenaikan suku bunga, agak menurun. Itu untuk tahun lalu," tutur Salyadi.

"Tapi untuk tahun ini, semester pertamanya rendah, karena suku bunga tinggi. Apalagi kondisi politik yang masih berlanjut sehingga membuat recover belum optimal. Maka kita harapkan semester kedua ini akan membaik, jauh lebih baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya