BI Nilai Investasi Tumbuh Terus di RI, Tapi Sayang Sektornya Tak Tepat
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Bank Indonesia menilai investasi asing yang masuk ke Indonesia sudah baik, ditandai dengan pertumbuhannya yang terus meningkat setiap tahun. Namun, yang menjadi persoalan arus investasi belum masuk ke sektor yang tepat.
Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia, Doddy Zulverdi, mengatakan sejak lima tahun terakhir, pertumbuhan investasi terus meningkat, yakni dari 2014 sebesar Rp106,6 triliun, menjadi sebesar Rp195,1 triliun pada kuartal I-2019.
"Karenanya kalau bicara tren minat investasi lumayan bagus. Data PDB di atas 20 sampai 30 persen. Jadi untuk ukuran negara berkembang itu sudah tinggi," kata dia di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa 16 Juli 2019.
Dari porsinya, investasi asing juga terus mendominasi ketimbang investasi domestik. Penanaman Modal Asing atau PMA hingga kuartal I-2019 sebesar Rp107,9 triliun sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN hanya mencapai Rp87,2 triliun.
"Investasi kalau hanya lihat angka-angka, sebenarnya investasi secara nominal terus naik, bahkan jalur investasi internasional atau PMA selalu dominan. Trennya naik terus," tegas dia.
Meski begitu, dia menegaskan, yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah sektor usaha yang dimasuki oleh investasi tersebut, karena belum mencerminkan kebutuhan ekonomi Indonesia untuk menunjang pertumbuhan. Itu tergambar dari Incremental Capital Output Ratio (ICOR) terus membesar di atas pertumbuhan ekonomi.
"Jadi kita tidak hanya bicara tingkatkan level, tapi mengarahkannya terhadap sektor-sektor yang kita butuhkan baik dari sisi tenaga kerja dan nilai tambahnya. ICOR kita bahkan tinggi sekali di banding negara-negara lain, intinya bagaimana investasi masuk ke sektor yang tepat," lanjut Doddy. (ren)