Nomura, Deutsche dan Merrill Lynch Ajukan Non Aktif dari Anggota Bursa

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menjelaskan, saat ini terdapat tiga anggota bursa dengan afiliasi asing, yang telah mengajukan permohonan sebagai anggota bursa non aktif.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Inarno pun merinci bahwa ketiganya adalah PT Nomura Sekuritas Indonesia, PT Deutsche Bank Sekuritas Indonesia, dan PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia.

“Ada tiga anggota bursa yang mengurangi aktivitasnya di bursa. Jadi bukan ditutup. Mereka adalah Merrill Lynch, Deutsche, dan Nomura,” kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 18 Juli 2019.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

Mengenai bagaimana nantinya status ketiga anggota bursa itu, Inarno mengaku bahwa hingga saat ini pihak BEI belum bisa memastikan hal tersebut.

Koordinasi pun akan dilakukan, guna memastikan apakah mereka telah mengundurkan diri sebagai anggota bursa atau hanya mengajukan status non aktif sebagai anggota bursa.

Buka Perdagangan BEI, Ma'ruf Amin: Ekonomi 2024 Masih Menunjukkan Tanda-tanda Optimisme

“Kalau yang soal itu saya mesti cek dulu. Tapi yang pasti, mereka non aktif jadi anggota bursa,” ujar Inarno.

Terkait hal atau masalah apa yang melatarbelakangi permintaan non aktif dari ketiga anggota bursa itu, Inarno menjelaskan, ketiganya diduga terkena imbas dari masalah yang saat ini tengah dialami oleh induk bisnisnya.

Namun, dia pun meyakinkan bahwa apabila nanti masalah di internal induk bisnis mereka sudah berangsur membaik, diharapkan ketiga anggota bursa itu akan bisa kembali lagi.

“Padahal kalau untuk performa di Indonesia, sudah cukup bagus. Nanti kalau regional sudah baik, mereka akan kembali lagi,” ujarnya.

Hingga perdagangan sesi I per 18 Juli 2019, Merrill Lynch diketahui tidak mencatatkan transaksi apa pun. Sementara itu, Nomura Sekuritas Indonesia tercatat melakukan perantara transaksi senilai Rp15,36 juta, sedangkan Deutsche Sekuritas Indonesia melakukan perantara transaksi senilai Rp12,04 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya