Kelemahan Diskon Tiket Pesawat Maskapai LCC

Ilustrasi bandara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membongkar kelemahan penerapan diskon tarif tiket pesawat maskapai berbiaya rendah (Low Cost Carrier/LCC) sebesar 50 persen dari tarif batas atas. Salah satunya adalah transparansi diskon yang ditetapkan dengan alokasinya untuk 30 persen dari total kursi dari satu penerbangan. 

Intip Syarat Dapat Tarif PCR Rp195 Ribu dari Lion Air

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, pihaknya setiap saat mengecek ketersediaan diskon tiket tersebut. Nyatanya, dari 30 persen alokasi diskon yang disediakan itu kebanyakan sudah habis. 

"Persoalannya transparansi 30 persen itu, kalau Citilink kan first come first serve. Tapi kan kita tidak bisa akses info detailnya, ini jatahnya berapa kursi yang dapat penurunan 50 persen. Jangankan teman-teman, saya sendiri tidak tahu," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin 22 Juli 2019.

Calo Tiket Pesawat Nyambi Jual PCR Palsu Dicokok

Susi menegaskan, hal itu akan menjadi evaluasi ke depannya, bagaimana membuat sistem alokasi diskon itu dibuat transparan oleh maskapai. Walaupun, imbuh dia, Pemerintah percaya maskapai LCC tersebut sudah mengatur alokasi diskon 30 persen dari alokasi kursi penerbangan. 

"Hasil evaluasi kami di level teknis masih banyak yang perlu kita lakukan, Walaupun kami yakin sistemnya sudah diset 30 persen," ujarnya. 

Hotman Paris Keluhkan Mahalnya Tiket ke Bali

Sedangkan, untuk maskapai LCC lainnya, Lion Air diakui masih terkendala pada sistem reservasinya. Ke depan, dia menegaskan evaluasi berkala akan dilanjutkan. Di samping, saat ini pemerintah juga menyusun rencana jangka menengah dan panjang soal tiket angkutan udara yang murah 

Susi menambahkan, pemerintah juga memperhatikan keseimbangan kebutuhan publik dan keberlangsungan industri penerbangan ke depan. Kebijakan diskon di waktu tertentu itu merupakan program jangka pendek dan akan ada program jangka panjang seperti keterlibatan sektor pariwisata. 

"Artinya kebijakan jangka pendek sudah jalan, terutama yang agak sulit adalah sistemnya Lion Air, kita sudah janji bersama tim teknis kekurangan yang tadi saya sampaikan mudah-mudahan (selesai)," ujarnya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya