Cara Pemerintah Rancang Ibu Kota Baru Agar Bebas Banjir 

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyampaikan, rencana pemindahan Ibu Kota Negara baru akan ditinjau secara detail mengenai persoalan banjir.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

Rencana induk atau masterplan, serta desain kota juga disiapkan terkait sistem drainase.

Untuk menampung tambahan penduduk secara banyak, kata dia, sistem penampungan air perlu ditinjau berdasarkan karakter wilayah dan hal- hal lain sebagai penunjang.

Sempat Terendam Banjir, Polri Sebut Jalan Demak-Kudus Bisa Dilalui Pemudik

"Drainase akan jadi perhatian utama agar kota ini tak banjir," ujar Bambang di kantornya Jalan Taman Suropati, Jakarta, Kamis 1 Juli 2019. 

Bambang mengatakan, penyebab banjir di Indonesia sebetulnya bukan karena iklim saja. Pembangunan infrastruktur yang baik serta terencana, akan menjadikan pula warga merasakan fasilitas dan hidup kota yang lebih nyaman.

Korban Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Bandung Barat Bertambah Jadi 4 Orang

"Jangan kita memaksa (masyarakat) tinggal di kota dengan fasilitas seadanya, dengan kualitas udara dan air yang mengancam kesehatan warganya," ucapnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pihaknya menunjuk anak buahnya dari Dirjen Cipta Karya, Imam S. Ernawi untuk merancang konsep desain.

Selain itu, ia hampir sama dengan Presiden Jokowi, masih menyimpan rapat - rapat terkait lokasi Ibu Kota baru, meski belakangan diketahui berada di Pulau Kalimantan.

Di kesempatan itu, ia sempat menyinggung, bahwa lokasi ibu kota, akan memperhatikan wilayah kerja tambang di sana. "Lokasinya kira-kira, oh nanti," kata Basuki sambil berguyon. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya