Deretan Alasan Mengapa Industri Pengolahan Air Perlu Cloud Computing

Ilustrasi revolusi industri 4.0.
Sumber :
  • Megapixl

VIVA – Pelaku industri pengolahan air mulai mengimplementasi roadmap atau peta jalan revolusi industri 4.0 berbasis teknologi komputasi awan (cloud computing) di sektor hulu, proses, dan hilir.

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

Salah satu manfaat utama penerapan teknologi cloud computing adalah keputusan bisnis di sektor industri pengolahan air dapat diambil lebih real-time guna mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan layanan bagi pelanggan.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Supriadi, menjelaskan bagi produsen pengolahan air, digitalisasi dapat meningkatkan kompetensi.

AWS dan Telkomsel Usung Program 'Terampil di Awan'

Sedangkan, dari sisi hilir, informasi kepuasan pelanggan dapat menjadi basis peningkatan kualitas layanan ke depan.

“Penerapan teknologi revolusi industri 4.0 ini dilakukan di sektor hulu, proses dan hilir dari industri. Misalnya, sektor pengolahan air minum di mana penempatan sensor-sensor menjadi bagian dari program digitalisasi dapat menentukan suplai air, kualitas, dan kuantitas air secara real-time,” kata dia, dalam keterangannya, Minggu, 22 September 2019.

Malaysia Jadi Batu Loncatan

Supriadi juga menjelaskan revolusi industri 4.0 memang mendorong penerapan teknologi terbaru yang real-time berbasis Internet of Things (IoT) dan cloud computing.

Dengan pemanfaatan secara real-time dan tersimpan di cloud, Supriadi menyebut faktor keamanan siber (cyber security) juga mesti diperhatikan. Tujuannya agar pemanfaatan data dari program digitalisasi dapat dioptimalkan secara lebih bertanggung jawab dan menghindari kebocoran data.

Sementara itu, Ketua Departemen Informasi dan Komunikasi Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Zoelfi Loebis mengungkapkan, pelaku industri pengolahan air minum membutuhkan dukungan dalam penerapan revolusi industri 4.0.

"Kami berharap pelaku industri pengolahan air minum bisa lebih paham tentang peta jalan dan langkah strategis yang dapat diterapkan secara riil,” ujarnya.

Vice President Product Management, Cloud and UC Telkomtelstra, Arief Rakhmatsyah menjelaskan, dalam implementasi revolusi industri 4.0, otomatis fundamental utamanya adalah layanan cloud.

“Kita tidak bisa bicara yang lain dalam kerangka revolusi industri 4.0 jika masih menggunakan teknologi lama,” paparnya.

Menurut Arief, cloud sebagai salah satu teknologi paling maju telah diterima secara luas di sebagian besar industri di Indonesia, terutama industri keuangan.

Teknologi cloud computing dapat membantu dalam memberikan langkah-langkah berbasis hasil lebih banyak, membantu inovasi dan dapat diukur di sejumlah kriteria, seperti peningkatan efisiensi dan penghematan biaya.

Sejalan dengan hal itu maka Telkomtelstra, perusahaan joint venture antara Telkom dan Telstra dari Australia, menyediakan solusi teknologi seperti Managed Network Services, Managed Security Services, dan Managed Cloud Services. "Kami tawarkan solusi pengelolaan cloud jadi satu sistem terintegrasi bernama hybrid cloud system," jelas Arief.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya