Kesetaraan Gender di Industri Teknologi Informasi

Ribuan pencari kerja memadati Job Fair.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Data Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja di bidang teknologi informasi (IT) untuk mengembangkan ekonomi digital.

Program We See Equal P&G dan Save the Children Ciptakan Sekolah Ramah Gender dan Inklusif

Kemudian, e-commerce dalam tiga tahun ke depan akan berkembang pesat di mana transaksinya diperkirakan bisa mencapai US$20 milliar atau hampir Rp300 triliun pada 2022.

Oleh karenanya, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung di bidang teknologi informasi (IT), khususnya ekonomi digital yang jumlahnya mencapai 17 juta orang, baik pria maupun perempuan, di 2030.

6 Tahun Wujudkan Kesetaraan Gender dan Keamanan Anak, P&G dan Save the Children Terus Berinovasi

Menurut Vice President of Human Resources Telkomtelstra, Nieke L. Garnia, masih cukup banyak terjadi kesenjangan kepemimpinan atau leadership dan jumlah tenaga kerja, terutama bagian teknikal di Indonesia.

Meski begitu, ia menilai kesempatan kerja yang diberikan industri IT berimbang untuk semua gender.

Peran Penting Pendidikan dan Kesehatan dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

"Memang di dunia teknologi informasi, khususnya perusahaan kami, sedikit sulit mencari kandidat perempuan. Jadi nantinya kami mau mengadakan program untuk mendorong kandidat perempuan untuk bergabung, khususnya dari perguruan tinggi," kata dia di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2019.

Nieke berharap program ini berjalan cukup baik dan menunjang rencana strategi SDM perusahaan, dengan harapan mendapat talenta dengan jumlah yang lebih besar dan lebih bagus. Sebab, program ini kemungkinan akan diadakan kembali di tahun depan.

Sebagai informasi, Telkomtelstra memberikan kesempatan bagi talenta-talenta muda di bidang teknologi informasi (IT) tanpa mempertimbangkan gender dengan menggelar roadshow recruitment bernama Telkomtelstra Apprenticeship and Graduate Development Program (GDP) pada 3-17 Oktober 2019 di beberapa kampus di Indonesia.

"Kami percaya bahwa kesempatan itu sama. Baik untuk perempuan maupun pria. Kami berusaha mendapatkan talenta yang berimbang. Namun, bukan berarti kami memberi kemudahan dan merendahkan kriteria bagi para pelamar perempuan. Tapi yang setara," jelasnya.

Selain itu, Telkomtelstra juga bekerja sama dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), koalisi dari sejumlah perusahaan yang berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah bilang isu kesetaraan gender menjadi pekerjaan rumah yang penting untuk segera diselesaikan oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, hingga masyarakat.

Menurutnya, ketimpangan gender masih terjadi dalam hal besaran pendapatan yang diterima antara karyawan perempuan dan pria. Secara umum, upah karyawan perempuan lebih rendah 32 persen dari pria.

"Jika kita dapat menyediakan lebih banyak kegiatan atau kesempatan bagi perempuan untuk memainkan peran mereka dalam ekonomi, dalam pekerjaan, dalam kegiatan ekonomi, maka nilai perempuan akan sangat luar biasa,” tutur Sri Mulyani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya