BCA Salurkan Donasi Alat Operasi Katarak dan Sarana Pengambilan Darah

BCA menyalurkan donasi alat operasi katarak dan sarana pengambilan darah donor.
Sumber :

VIVA – Melalui pilar Solusi Sinergi, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyalurkan donasi alat operasi katarak dan sarana pengambilan darah donor senilai total Rp1,3 miliar kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat, Perdami Cabang DKI Jakarta, dan Perdami Cabang Riau, serta Penyerahan Donasi Sarana Pengambilan Darah Donor kepada UTD PMI DKI Jakarta.

Bayar Zakat dan Donasi Kini Bisa Via BCA Mobile, Simak Caranya

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bersama Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati menyerahkan secara simbolis donasi 1 buah mikroskop dan instrumen katarak kepada Ketua SPBK Perdami Pengurus Pusat Umar Mardianto, donasi 1 buah mikroskop kepada Ketua Perdami Cabang DKI Jakarta Elvioza, dukungan pembelian donasi 1 mesin phacoemulsifikasi kepada perwakilan Perdami Cabang Riau Isfiyanto serta donasi 6 set Blood Scale & Mixer kepada Pengurus PMI Provinsi DKI Jakarta Rudi Hatibie, dan Wakil Kepala UTD PMI DKI Jakarta Ni Ken Ritchie di Jakarta, belum lama ini. Donasi tersebut ditujukan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. 

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia, terdapat sekitar 3,5 juta orang mengalami kebutaan pada kedua belah mata dimana 50%-nya atau sekitar 1,5 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak. 

Mobile Banking Sempat Eror, BCA: Saat Ini Sudah Kembali Normal

Sementara menurut catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), per 30 Agustus 2018, katarak merupakan penyumbang terbesar kebutaan di Indonesia yang hampir mencapai 60 persen. Selain itu, tak hanya kepedulian pada buta katarak, BCA juga terus mendukung kegiatan medis yang dijalankan oleh PMI. Berdasarkan catatan World Health Organization (WHO) di situs Kementerian Kesehatan pada Juli 2017, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia. 

“Latar belakang ini yang menyadarkan kami bahwa katarak dan kebutuhan darah di Indonesia  masih menjadi salah satu masalah penting di bidang kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai inisiatif dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta. BCA, sebagai salah satu institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat ingin memberikan perhatian lebih untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tak hanya melalui pelaksanaan operasi katarak gratis dan kegiatan donor darah saja. Oleh karena itu, dukungan ini menjadi bentuk wujud nyata kami untuk menjamin kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” ungkap Jahja. 

Viral Mobile Banking Eror, BCA Minta Maaf

Jahja menambahkan, hingga tahun 2019, BCA bersama SPBK Perdami Pengurus Pusat telah melakukan 5.328 operasi mata katarak di berbagai daerah di Indonesia. Dan bersama PMI, berhasil mengumpulkan lebih dari 47 ribu kantong darah dari 108 kali penyelenggaraan donor darah. Selain itu, pada tahun 2018, BCA juga telah menyumbang dua unit Inl – 0990 – A INAMI MEGA – 80 OPERATION MICROSCOPE WITH X – Y DEVICE & AUTOMATIC FOOT – SWITCH AND ACCESSORIES (JAPAN) senilai Rp500 juta kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat, satu unit mikroskop mata & carrying box senilai Rp375 juta kepada Perdami Cabang DKI Jakarta dan donasi 4 unit blood scale & mixer kepada PMI senilai Rp440 juta. 

“Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu sesama yang membutuhkan. BCA juga berharap dukungan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan,” pungkas Jahja.

Apa yang dilakukan BCA tersebut merujuk pada konsep keberlanjutan dan shared value untuk  pengembangan masyarakat yang dilakukan bank berkode emite BBCA ini secara konsisten bersinergi mengembangkan program-program berdasarkan tiga pilar, yakni Solusi Cerdas BCA di bidang pendidikan, Solusi Sinergi BCA di bidang budaya, kesehatan, budaya, lingkungan, olahraga maupun empati, dan Solusi Bisnis Unggul di bidang pembinaan UMKM, komunitas dan desa wisata. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya