Rupiah Melemah, Apa Kaitannya dengan PSBB

Karyawan menghitung mata uang rupiah Indonesia di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Selasa, 12 Mei 2020. Rupiah diperdagangkan di kisaran atas Rp14.900 per dolar AS.

Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini

Berdasarkan data perdagangan di pasar spot pada pagi ini, rupiah diperdagangkan di level Rp14.970 per dolar AS. Melemah 0,5 persen dari level penutupan perdagangan pada Senin, 11 Mei 2020 sebesar Rp14.895 per dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tengah rupiah di patok di level Rp14.978 melemah dari level perdagangan kemarin sebesar Rp14.936.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Meski begitu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim memperkirakan, rupiah memiliki potensi untuk menguat di level Rp14.795-15.050 per dolar AS. Didukung oleh sentimen positif investor dan pelaku pasar keuangan terhadap rencana relaksasi pembatasan sosial di sejumlah negara.

"Pasar merespons positif setelah rencana beberapa negara untuk mengangkat kuncian (lockdown) yang membatasi penyebaran pandemi COVID-19 meningkatkan sentimen investor," kata Ibrahim dikutip dari analisisnya, Selasa, 12 Mei 2020.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Dia mengatakan, negara-negara tersebut merupakan negara maju yang paling terdampak wabah COVID-19, seperti Amerika Serikat, Prancis, Denmark, Norwegia, Spanyol, Italia, dan Jerman, dan bahkan Inggris, yang sekarang merupakan negara yang paling terpukul di Eropa dalam hal kematian.

Dari sisi domestik, Ibrahim mengatakan, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi memukul sistem keuangan dan pertahanan ekonomi negara pada kuartal pertama. Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama anjlok ke posisi 2,97 persen.

"Untuk menggerakkan sistem keuangan dan pertahanan ekonomi negara maka pemerintah harus berani melakukan pelonggaran PSBB di awal Juni 2020," tuturnya.

Baca juga: Pasien Positif Corona Tolak RS Terpaksa Dievakuasi dari Rumah Dukun

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya