Krakatau Steel Catat Kerugian Rp2,9 Triliun pada Kuartal III-2019
- Antara Foto/Asep Fathulrahman
VIVA – Perusahaan baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk atau KRAS melaporkan, hingga kuartal III-2019 perseroan mencatat kerugian US$211,91 juta, atau setara Rp2,96 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).
Kerugian itu diketahui melonjak 466,9 persen, dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai US$37,38 juta.
Berdasarkan data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian Krakatau Steel itu akibat anjloknya pendapatan bersih sebesar US$1,05 miliar, atau sekitar Rp14,7 triliun.
Catatan angka itu diketahui lebih rendah dari pendapatan bersih periode yang sama tahun lalu, yang mencapai US$1,27 miliar atau Rp17,8 triliun.
Di sisi lain, hal itu berkebalikan dengan laporan yang menyebut, penjualan baja di pasar ekspor mengalami kenaikan menjadi US$90,92 juta.
Walaupun catatan penjualan domestik diketahui justru mengalami penurunan menjadi US$776 juta, dari yang sebelumnya mencapai sekitar US$1,09 miliar.
Selain itu, beban pokok penjualan turun dari US$1,161 miliar menjadi US$995,353 juta, meskipun beban keuangan perseroan naik dari sebelumnya US$79,106 juta menjadi US$92,824 juta pada kuartal III-2019.