Beri Diskon Pariwisata RI, Sri Mulyani: Menjaga Gairah Wisatawan

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA –  Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan alasan pemerintah bakal memberikan insentif kepada sektor pariwisata dalam waktu dekat. Meski belum 'ketok palu' rencana itu benar-benar ingin direalisasikan agar menjaga pendapatan negara di sektor tersebut.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Ini tujuannya untuk menjaga momentum gairah wisatawan dalam dan luar negeri," kata Sri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 17 Februari 2019.

Menteri yang akrab disapa Ani ini bilang, insentif 30 persen masih dalam pembahasan. Akan ada wilayah- wilayah tujuan wisata mendapatkan diskon jalan-jalan supaya pelancong tertarik datang.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Seperti diketahui niat pemerintah mengajukan diskon lantaran wabah virus Corona yang menyebabkan para turis ogah berwisata. Adapun insentif itu bakal berlaku bagi jasa perhotelan, harga tiket pesawat, destinasi tempat liburan, tarif biro perjalanan, sampai service charge bandara.

"Kemudian kapan berlaku dan berapa lama berlaku juga akan kita tetapkan. Hitungan antara low season sampai peak season terjadi dan berapa lama support dilakukan untuk mendukung perbaikan kondisi pariwisata," kata dia.

Epidemiolog Sebut Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi, Berpotensi Masuk Indonesia

Di kesempatan yang sama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, menyebut bahwa daerah- daerah tujuan wisata seperti Bali, Kupang, Batam dan Sulawesi Utara, kemungkinan akan menjadi awal opsi insentif diberlakukan.

Ia berharap, besaran angka insentif dapat diterima semua pihak, dari sisi usaha maupun mengundang wisatawan datang. "Kenapa kita lakukan koordinasi, agar angkanya tepat bukan sekadar reaktif," kata dia.
 

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Kasus konfirmasi positif COVID-19 di DKI Jakarta kembali meningkat. Per Rabu 13 Desember 2023 tercatat ada sebanyak 131 kasus baru sehingga total kasus aktif 365 kasus.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2023