Penguatan Pasar Domestik Bisa Bantu Hadapi Krisis Imbas COVID-19

Warga membeli bahan pangan di Pasar Genteng Baru, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA –  Pandemi Corona COVID-19 memukul sektor ekonomi dunia termasuk Indonesia. Pemulihan ekonomi saat pandemi sulit jika tak ditopang dengan kekuatan domestik seperti pasar, daya beli, UMKM, sampai ekonomi kreatif.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Demikian disampaikan ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sri Adiningsih. Ia menjadi pembicara diskusi webinar terkait situasi ekenomi global yang diselenggarakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan tema 'Urgensi Penguatan Politik & Ancaman Krisis Ekonomi Global'.

Baca Juga: Pandemi COVID-19, Pemerintah Pastikan Insentif untuk Industri Media

Selain Konflik Iran-Israel, BEI Beberkan Faktor Lain Penyebab IHSG Anjlok Pasca-Lebaran

Sri mengatakan penting saat ini dengan melakukan penguatan koordinasi antar lembaga. Koordinasi yang optimal setidaknya bisa membuat bertahan dari ancaman krisis ekonomi.

Dia menyebut contohnya seperti koordinasi antara pemerintah, bank sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk urusan penguatan nilai tukar rupiah. Koordinasi punya peranan penting untuk menstabilkan keuangan domestik di tengah pandemi.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Pun, kata Sri, yang terpenting seperti kekuatan domestik sebagai penopang dari ancaman resesi imbas pandemi. 

"Pemulihan ekonomi akan lebih cepat jika memaksimalkan kekuatan domestik seperti pasar domestik, konsumsi masyarakat, SDA, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata dan ekonomi digital," ujar Sri yang dikutip pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Sementara itu, pembicara lainnya, Anggota DPR dari Fraksi Golkar, M. Misbakhun mengatakan di saat kondisi ini, negara harus hadir dengan program yang cermat untuk menolong rakyat penghasilan rendah. Menurutnya, saat pandemi ini, ada juga kalangan masyarakat yang tak berpenghasilan karena jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dia menekankan konsisi sekarang sudah berbeda. Sebab, bukan lagi kondisi normal seperti sebelum munculnya Corona. Masukan yang konstruktif di bidang ekonomi dan kesehatan saat ini lebih diperlukan pemerintah.

"Jadi, kita butuh kerjasama di semua elemen masyarakat untuk memulihkan eknomi dan melawan penyebaran COVID-19. Saat ini pemerintah lebih membutuhkan masukan membangun kembali tatanan ekonomi dan kesehatan dibandingkan kritikan politik," ujar Misbakhun. 

Dalam kesempatan itu, Bendahara Umum DPP KNPI, Twedy N Ginting menyampaikan agar semua elemen masyarakat saat ini mesti bersatu untuk mengatasi persoalan krisis imbas pandemi.

Ia menekankan hal ini lantaran tak bisa dipastikan waktu pandemi ini berakhir. Twedy berharap pandemi segera selesai dan Indonesia bisa mulai membangun pemulihan ekonomi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya